Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pihak-pihak Tertentu Tak Bisa Ajukan Kredit

Merasa Ditipu, Konsumen Laporkan WOM Finance ke Polisi
Oleh : Romi Chandra
Senin | 14-07-2014 | 09:10 WIB
konsumen_WOM_Finance.jpg Honda-Batam
Nika Astaga meperlihatkan bukti perjanjian kredit dan brosur dari WOM Finance yang beredar. (Foto: Romi Chandra/BATAMTODAY.COM).

BATAMTODAY.COM, Batam - Salah satu perusahaan pembiayaan kredit, WOM Finance, dilaporkan konsumennya ke polisi, Sabtu (12/7/2014). Nika Astaga, konsumen bersangkutan, merasa telah ditipu dalam proses pengambilan sebuah sepeda motor Kawasaki Ninja ABS 250 cc.

Nika, awalnya hendak membeli sepeda motor keluaran Kawasaki tersebut di dealer Central Kawasaki, Batam Center, setelah mendapatkan brosur penjualan motor itu dari salah satu marketing dari perusahaan pembiayaan, Auto Finance, yang bekerja sama dengan pihak dealer. Dalam brosur tersebut, jumlah uang muka yang harus dibayarkan sebesar Rp15 juta dengan persyaratan fotokopi KTP, slip gaji, surat nikah dan persyaratan lainnya yang sudah dipenuhi.

Uang muka juga sudah dibayarkan langsung ke Central Kawasaki. Pihak Auto Finance juga telah mensurvei ke kantor dan ke rumah Nika. "Tapi setelah ditunggu-tunggu, motor tidak kunjung datang. Ee.. ternyata kredit saya ditolak Auto Finance. Entah apa sebabnya," kata Nika.

Begitu tahu ditolak, pihak dealer menawarkan kreditnya dialihkan ke WOM Finance. Hanya saja Nika harus membayar uang muka kreditnya Rp17.750.000, sesuai brosur yang dikeluarkan pihak WOM.

Nika setuju untuk menambah uang muka yang sebelumnya telah dibayarkan ke Central Kawasaki sebanyak Rp2.750.000 lagi. "Saya menyetujui dan menambah uang muka yang sebelumnya sudah diberikan," sambung Nika.

Sama dengan sebelumnya, Nika juga memenuhi segala persyaratan serta pihak dari WOM juga mendatangi tempat kerja serta rumahnya untuk melakukan survei. Bahkan ketika survei, pihak WOM sempat mengatakan motor akan segera diantarkan.

Namun tidak tahu apa masalahnya, WOM juga membatalkan pernjanjian kredit secara tiba-tiba dan meminta uang muka harus dinaikkan menjadi 30 persen. "Tiba-tiba mereka minta uang muka harus dinaikkan. Saya harus bayar Rp30 juta untuk uang muka katanya. Saya juga tidak tahu kenapa seperti itu. Padahal semua persyaratan sudah dipenuhi," jelas Nika sambil memperlihatkan brosur dari WOM dan Auto Finace serta memperlihatkan perjanjian kredit yang sudah diberikan WOM, akhir pekan lalu.

Ia merasa dipermainkan dan ditipu oleh WOM dengan kondisi demikian. "Apa gunanya brosur yang dibagikan ini? Padahal persyaratan yang ada di brosur itu sudah saya penuhi. Tentu ini pembohongan publik, karena brosur yang dibagikan tidak sesuai dengan proses yang ada," kata Nika kesal.

Kekecewaan dan rasa jengkel Nika semakin memuncak begitu mendengar informasi bahwa ada pihak-pihak tertentu susah untuk mengajukan kredit. "Informasinya, pengacara, TNI, Polri, wartawan dan jaksa, susah jebol mengajukan kredit. Nah, saya bukan lagi salah satu dari pihak-pihak itu. Saya hanya seorang mantan polisi, apakah masuk kategori juga? Memangnya apa yang salah untuk mereka? Ini diskriminasi namanya. Di negara ini kita sama, mestinya tidak ada perbedaan," tambah Nika dengan nada sedikit emosi.

Sementara itu, Chanmu, Kepala Cabang Central Kawasaki, mengaku bahwa pembatalan kredit bukan wewenangnya. Pihak dealer, katanya, hanya membantu proses kredit, termasuk mengarahkan konsumen untuk melakukan kredit dengan perusahaan pembiayaan yang bekerja sama dengan dealer.

"Proses kredit di Auto Finance memang ditolak. Kemudian saya mengarahkan agar Pak Nika mengkredit motor ke WOM Finance yang juga bekerja sama dengan dealer kami. Tapi harus menaikkan uang muka menjadi Rp17.750.000 sesuai dengan brosur. Itu disetujui Pak Nika," kata Chanmu.

Ia juga merasa heran dan kecewa tiba-tiba kredit yang diajukan ditolak dan mempertanyakan ke alasan pihak WOM mengubah tanpa ada kejelasan. "Kita juga sempat marah ke pihak WOM. Kita juga tak mau konsumen kecewa. Tapi untuk keputusan motor yang dikredit bisa keluar atau tidak, ya itu urusan leasingnya. Kalau leasing bilang oke, kita keluarkan motornya. Tapi tiba-tiba leasing membatalkan dan meminta harus menaikkan uang muka, ya kami tak bisa mengeluarkan motornya," jelas Chanmu.

Sementara itu, karena pihak leasing membatalkan, kata Chanmu, uang muka yang telah diberikan akan dikembalikan lagi. "Uang muka yang diberikan akan kami kembalikan lagi. Uang itu bisa dibilang banjar untuk bokingan motor, karena stok motornya terbatas," kata Chanmu lagi.

Hanya saja, pihak WOM Finance belum bisa dikonfirmasi. Saat didatangi pada Sabtu sore dan Minggu (13/7/2014), kantor WOM yang berada di komplek Ruko Bintang Mas, Seipanas, tidak buka karena libur. (*)

Editor: Roelan