Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Reka Ulang Pembunuhan Dwi Hadirkan 19 Adegan

Desky Terlihat Tenang Saat Habisi Nyawa Dwi
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 19-06-2014 | 18:46 WIB
1403162413183.jpg Honda-Batam
Desky memperagakan saat menghabisi nyawa Dwi. (Foto: Romi Chandra/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepolisian Sektor (Polsek) Lubukbaja menggelar rekonstruksi perampokan dan pembunuhan Dewi Melia Ningsih, siswi SMK Negeri 2 Batam, oleh geng motor Ganesa, di jalan raya kampung nelayan Tanjunguma, Kamis (19/6/2014) siang. Rekontruksi yang berlangsung tanpa dihadiri keluarga korban itu berlangsung lancar dari pukul 14.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB dengan 19 reka adegan.

Desky (14), pelaku pembunuhan Dwi, dan Herry Sandy (18) yang merupakan penadah sekaligus yang menyuruh Desky membunuh, terlihat tenang saat memperagakan tiap adegan dengan mengenakan baju tahanan warna merah.

Rekontruksi tersebut diawali dengan adegan saat Sandy menyuruh Desky untuk menikam Dwi sebagai balas budi. Desky pun mengiyakan perintah itu meskipun Dwi adalah pacarnya sendiri. Setelah itu mereka berpisah.

Selanjutnya Desky mengirimkan pesan singkat yang isinya mengajak Dwi untuk jalan-jalan. Tanpa curiga, Dwi mengiyakan ajakan Desky.

Setelah itu Dwi menjemput Desky ke rumahnya di Tanjunguma dengan menggunakan sepeda motor Suzuki Nex miliknya. Sebelum korban datang, Desky telah menyiapkan sebilah pisau yang diambil dari atas lemari, dan menyelipkan di pinggang bagian depan.

Setelah bertemu, Desky mengajak korban pergi ke Kampung Nelayan dengan membongcengi Dwi menggunakan motor korban. Sampai di lokasi, Desky memarkirkan sepeda motor dan mengajak korban duduk di jalan. Setelah itu, Desky merangkul pundak Dwi dan menanyakan apakah korban menyayanginya atau tidak.

"Kamu sayang aku, kan? Terus dia (korban) bilang sayang. Setelah itu saya mencium pipinya dengan posisi masih merangkul pundak Dwi," kata Desky ketika menjelaskan adegan itu sebelum menghabisi nyawa Dwi.

Tidak lama kemudian, Desky mencekik leher Dwi hingga terbaring dan tidak berdaya. Saat itulah Desky mengeluarkan pisau dan menikam perut korban sebanyak tiga kali. Ketika melakukan hal tersebut, nyaris tidak ada perlawanan dari korban.

Melihat korban tidak bergerak lagi, Desky kemudian membuang pisau ke pinggir jalan. Deski pun menyeret tubuh Dwi dengan menarik satu tangan dan satu kaki menuju parit di pinggir jalan.

Merasa 'evakuasi' mayat korban sudah selesai, Desky kemudian membawa kabur motor serta laptop dan tas milik Dwi yang diletakkan di atas motor dan pergi untuk menemui Sandy. Tidak jauh dari lokasi, Desky sempat berhenti dan mengecek isi tas milik Dwi, kemudian melanjutkan perjalanan.

Desky dan Sandy bertemu di lampu merah Baloi Center. Desky pun memberikan laptop milik Dwi dan mengaku telah menikam dan mengambil barang miliknya. Sementara ponsel milik korban ia kantongi. Setelah memberikan laptop, Desky pergi mengendarai motor milik Dwi dan diparkirkan di dekat DC Mall, Jodoh.

Sementara Dwi yang sekarat sempat berusaha keluar dari parit, tempat ia dibuang, sampai akhirnya korban berhasil keluar dan roboh di pinggir jalan. Tidak lama kemudian, korban akhirnya ditemukan dua orang warga sekitar yang melintas dan memberithukan kejadian ke Polsek Lubukbaja.

"Kami tak sengaja lewat sini. Dari kejauhan terlihat seperti orang terbaring di pinggir jalan. Pas di dekati, kami melihat seorang wanita dengan luka di perut dan bersimbah darah. Melihat hal ini, kami langsung hubungi polisi," kata Candra, salah seorang saksi mata.

Lokasi kejadian, kata Candra, memang sepi dan gelap kalau malam hari. Ditambah lagi, lokasi tersebut sering dijadikan tempat nongkrong anak motor yang pacaran.

Pantauan BATAMTODAY.COM di lokasi saat reka ulang, memang jarang sekali kendaraan yang melewati lokasi tersebut.

Di lokasi, Kapolsek Lubukbaja, Kompol Aris Rusdiyanto, juga mengakatan sangat besar kemungkinan hal tersebut terjadi karena lokasi yang sepi. Selain itu, rekontruksi ini rencana dilakukan pukul 10.00 WIB pagi tadi, namun karena ada sesuatu hal sehingga diundur hingga pukul dua belas siang.

"Belum ada temuan bukti baru. Melihat lokasi, memang sangat mendukung pelaku untuk melancarkan aksinya. Yang jelas, sekarang dua orang sudah kita tetapkan menjadi tersangka," kata Aris.

Saat rekontruksi, kedua tersangka didampingi kuasa hukumnya, Bernard Uli Nababan. Sedangkan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam, diwakili jaksa Zulna. Setelah rekontruksi rampung, kedua tersangka kembali dibawa ke Polsek Lubukbaja untuk proses hukum selanjutnya. (*)

Editor: Roelan