Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dikira Keluarga, Anak Mustami Diculik Pasangan Tak Dikenal
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 19-06-2014 | 17:12 WIB
bocah_diculik.jpg Honda-Batam
Fani (1,9 tahun) bocah yang diculik orang tak dikenal di Mukakuning.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kegelisahan terbesit jelas dari wajah Mustami (25), warga Kampung ATB Baru, Mukakuning ini ketika duduk di ruang Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Satreskrim Polresta Barelang setelah membuat laporan anaknya yang baru berumur 1,9 tahun, Kayla Tivani Izali, telah diculik orang tak dikenal, Rabu (18/6/2014).

Kejadian diketahui Mustami yang bekerja di salah satu proyek kawasan Kembang Sari Batam Center ini sepulang bekerja sekitar pukil setengah lima sore dari warga yang berada di dekat rumahnya.

Sebab, banyak warga yang melihat anak bungsunya tersebut dibawa dua orang, laki-laki dan perempuan. Namun awalnya warga mengira pasangan tersebut adalah keluarga dari Mustami sehingga tidak menghiraukan kepergian pasangan tersebut.

Kejadian berawal ketika Agung (9), anak pertama pasangan Mustami dan istrinya, Nila (23) pergi ke warung bersama adiknya Vani yang diculik pergi belanja ke warung yang berjarak 100 meter dari rumah mereka sekitar pukul 16.00 WIB. Setelah belanja dan mau pulang, dua bocah ini didatangi seorang wanita dan langsung menggendong Fani.

Kemudian mereka berjalan bersama dengan posisi menggendong Vani dan memegang tangan Agung menuju ke rumah. Namun di tengah jalan wanita itu menyuruh Agung turun ke jalan tanah untuk mengambil sesuatu.

"Pas Agung turun, tiba-tiba datang pria mengendara sepeda motor Revo warna merah dan mengenakan jaket warna hitam. Ia berhenti tepat di dekat wanita yang mengenakan jilbab itu. Wanita itu langsung naik motor sambil menggendong Vani. Sedangkan Agung tidak memperhatikan," kata Firdaus menjelaskan apa yang ia lihat, Rabu malam.

Ia mengakui tidak mengira pasangan yang membawa kabur anak Mustami tersebut adalah penculik. "Waktu itu saya sedang mengeruk tanah di pinggir jalan. Kami mengira wanita itu keluarga Mustami atau istrinya, makanya kami biarkan saja. Begitu naik motor, mereka langsung pergi arah ke Batuaji ," jelas Firdaus.

Warga akhirnya mengetahui Vani diculik setelah melihat Agung berjalan sendiri menuju rumah dan menanyakan siapa orang yang membawa adiknya tersebut. "Agung mengaku tidak tahu. Dia juga terlihat kebingungan. Dari sana kami baru menyadari bahwa Fani diculik. Begitu Mustami pulang, kami langsung memberitahu," tambah Firdaus.

Sementara Agung, abangnya Vani ketika ditanya mengaku menang tidak mengenali wanita yang menyebut dirinya tante ketika berbicara kepada agung. "Tante itu bilang kalau Vani mau dibawa, Agung bilang gak boleh, terus kami jalan menuju rumah," kata Agung.

Ia juga mengakui kalau disuruh wanita itu turun ke jalan tanah untuk mengambil sesuatu. "Agung disuruh ke bawah (jalan tanah) ambil benda warna merah, tapi gak tau itu apa. Pas naik, mereka sudah tidak ada," tambah Agung.

Selain itu, saat Vani digendong wanita tersebut, Vani langsung menangis karena takut dan tidak mengenali siapa wanita tersebut. "Adek nangis digendong tante itu," tambah Agung lagi.

Mustami ketika ditanyai juga mengatakan bahwa anaknya, Vani memang sering menangis jika bertemu orang tidak dikenal. Selain itu, sehari-hari Vani ia titipkan di rumah mertuanya yang berada dekat dengan rumahnya. Karena ia bersama istrinya sama-sama kerja.

"Kami sehari-hari bekerja. Anak kami titipkan ditempat neneknya, tisak jauh dari rumah. Neneknya juga tidak tahu dan pas ditanya tidak bisa ngomong apa-apa. Dia panik dan menangis terus sambil menyebut nama cucunya," kata Mustami.

Ia berharap siapa saja yang melihat anaknya agar bisa melaporkan ke polisi atau langsung menghubunginya ke nomor 085374654425. Saat dibawa diculik, Vani mengenakan pakaian warna kuning dan memakai gelang besi putih. Hingga kini polisi masih mencari tahu keberadaan Vani yang telah diculik dan telah menyebarkan foto bocah itu.

Editor: Dodo