Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dampak Desalinasi Pembangunan DAM Tembesi Hingga Awal 2015
Oleh : Roni Ginting
Kamis | 19-06-2014 | 11:58 WIB
Dwi-Djoko-Wiwoho,-Direktur-PTSP-dan-Humas-BP-Batam1.jpg Honda-Batam
Dwi Djoko Wiwoho, Direktur Humas dan PTSP BP Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Pertumbuhan penduduk Batam terus meningkat, untuk mengantisipasi krisis air Badan Pengusahaan (BP) Batam bekerjasama dengan Pemko Batam melakukan pembangunan Dam, salah satunya di Dam Tembesi yang pengerjaannya diperkirakan akan selesai pada awal tahun 2015.

Dwi Djoko Wiwoho, Direktur Humas dan PTSP BP Batam mengatakan dalam pengerjaannya, Dam Tembesi melewati beberapa proses dan mengakibatkan dampak terhadap warga karena ada proses desalinasi yakni proses menghilangkan kadar garam berlebih dalam air untuk mendapatkan air yang dapat dikonsumsi hewan, tanaman dan manusia.

"Seringkali proses ini menghasilkan garam dapur sebagai hasil sampingan. Dampak tersebut telah dianalisa dan disetujui di dalam desain. Serta dokumen Amdal Pembangunan Estuari Dam Tembesi yang sudah diterima oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Kepulauan Riau dan Bapedal Kota Batam," ujar Djoko, Kamis (19/6/2014).

Ia menjelaskan, proses desalinasi berlangsung alami dengan perbedaan elevasi tinggi muka air di waduk, yang dipengaruhi curah hujan dengan elevasi tinggi muka air laut yang dipengaruhi oleh pasang surut. Kondisi ini akan berlangsung hingga selesainya proyek.

"Kondisi ini akan berlangsung hingga selesainya proyek di awal 2015. Dimana kondisi air waduk akan menjadi tawar, sehingga dapat menghasilkan sumber air baku dengan kapasitas 600 liter per detik," terang Djoko.

Selama pembangunan tersebut, BP Batam bersama Bapedal Kota Batam akan melakukan beberapa program kerja, di antaranya pemantauan kualitas air laut di titik yang dianggap tercemar bersama Laboratorium Lingkungan Sucofindo. Kemudian pendataan masyarakat nelayan yang terkena dampak langsung dan tidak langsung.

Editor: Dodo