Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengusaha Gelper di Batam Sebaiknya Bersatu Pakai Payung Hukum
Oleh : Tim BATAMTODAY.COM
Selasa | 17-06-2014 | 13:08 WIB
gelper.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Praktisi hukum di Batam menilai, buka tutup arena gelanggang permainan (gelper) yang membuat bingung pengusaha maupun masyarakat karena selama ini tidak adanya kepastian hukum yang memayungi.

Ade Trini, praktisi hukum di Batam yang dimintai tanggapannya mengatakan, buka tutup arena Gelper dinilai sebagai bentuk ketidakpastian hukum. Dia menilai selama Gelper dibawah aturan dan memperoleh izin dari Dinas Pariwisata (Dispar) serta membayar pajak ke negara adalah sah.

"Dimana letak salahnya, selama bayar pajak dan memperoleh izin dari Dispar sah-sah saja," kata Ade, Selasa (17/6/2014).

Selain itu, ada juga pengawasan dan pengecekan dari instansi terkait setiap 6 bulan. Untuk itu, sebaiknya pengusaha bersatu pakai payung hukum sehingga ada kepastian hukumnya.

"Terkait judi atau tidak, selagi tidak ada transaksi uang dan tidak tertangkap tangan itu bukan perjudian. Sebaiknya pengusaha bersatu pakai payung hukum," saran Ade.

Sebelumnya, aturan buka tutup gelper di Batam terkesan tidak ada kejelasan. Bahkan kepastian hukum untuk usaha gelper ini pun nampaknya masih abu-abu. Masyarakat maupun pengusaha kebingungan dengan aturan yang ada saat ini.

Menurut Parlin, salah tokoh masyarakat di daerah Sagulung, Pemerintah harusnya membuat kepastian terkait usaha gelper yang kini menjamur di Batam. Jika tetap dibiarkan seperti ini, masyarakat akan semakin bingungan dan pengusaha tak akan nyaman berinvestasi di Batam.

"Kadang bisa bebas buka. Kadang juga disegel. Ini ada apa, masyarakat jagan dibuat bingung. Harus ada aturan yang jelas," kata dia, ditemui di Batuaji, Senin (16/6/2014) siang.

Masih kata Parlin, usaha Gelper yang kini beroperasi di Batam telah mempekerjakan banyak masyarakat. Dalam artian, usaha tersebut dapat mengurangi angka pengangguran, meski hal itu tidak terlalu signifikan. Tak hanya itu, ekonomi sejumlah masyarakat yang berkecimpung di dunia gelper juga banyak yang terbantu.

"Intinya, masyarakat butuh kepastian terkait keberadaan Gelper ini. Kalau begini, kita juga mempertanyakan apa sebenarnya alasan Kepolisian menyegel sejumlah arena Gelper baru-baru ini. Kalau alasan terindukasi judi, kenapa hanya hitungan hari bisa langsung buka kembali. Apa sebenarnya salah dan dosa Gelper ini?" ujar Parlin dengan nada tanya.

Sementara itu, seorang pengusaha Gelper di Batam yang dimintai tanggapannya, berpendapat usaha yang mereka geluti saat ini secara tidak langsung membantu perekonomian masyarakat. Misalnya saja, satu lokasi gelper mempekerjakan sedikitnya belasan warga. Jelas usaha tersebut mengurangi jumlah pengangguran.

"Harapan kita pemerintah memberikan legalitas untuk usaha ini. Itu saja, sih," kata pengusaha gelper yang namanya tak mau ditulis itu.

Editor: Redaksi