Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anak Tarmizi Akui Ayahnya Sering Lakukan Penyiksaan
Oleh : Gokli
Jum'at | 13-06-2014 | 16:10 WIB
kekerasan_terhadap_anak.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Hariri alias Aril (6) anak pertama dari pasangan Tarmizi (31) dan Erlina Wati (25) mengaku ayahnya sering melakukan penyiksaan kepada adiknya, Nur Ainah (4). Bahkan, penyiksaan itu juga yang membuat Nur Ainah meregang nyawa.

"Kadang dipukul pakai tangan, kadang ditendang, mau juga pakai kayu," aku Aril ditemui di RSUD Embung Fatimah, Batam saat melihat jasad adiknya itu, Jumat (13/6/2014) sore.

Kata Aril, adiknya itu tewas setelah dipukul oleh ayahnya empat kali. Tarmizi disebut menggampar ‎Nur Ainah dan juga membantingnya ke lantai. Setelah itu, adiknya itu tak lagi mengeluarkan suara tangis.

"Waktu dipukul pakai tangan, adik masih sempat nangis. Setelah dijatuhkan ke lantai langsung diam. Kami langsung dibawa ke rumah nenek di Batuaji," jelas Aril, didampingi neneknya Lena Sari (60).

Sementara Aril, akunya tak pernah dipukul oleh Tarmizi. Ia bahkan sering dibela saat bertengkar dengan adiknya itu. "Yang sering dipukul ayah, ibu sama adik aja. Saya tak pernah, paling dimarahi aja," ujar dia.

Informasi yang diperoleh dari pihak keluarga korban, Tarmizi setelah menikah dengan Erlina Wati sebelumnya sudah pernah menikah dengan wanita lain. Hanya saja, wanita pertama yang dinikahi Tarmizi tak diketahui dimana keberadaannya.

Tak hanya itu, Tarmizi juga dikenal dengan orang yang temperamental. Bahkan, tanpa sebab, Tarmizi yang bekerja sebagai tukang pangkas rambut di daerah Tiban itu kerap marah-marah.

"Kerjanya marah-marah terus. Kadang tak tahu apa penyebabnya, dia (Tarmizi-Red) bisa marah dan menggampar istri maupun anaknya," kata Rizal, adik bungsu Erlina Wati.

Saat ini, baik Tarmizi dan Erlina Wati sudah ditangkap oleh Polisi Sektor (Polsek) Sekupang. Keduanya akan diproses secara hukum sesuai perbuatannya setelah keduanya dijempat paksa dari rumah Lena Sari di Perumahan Mutiara Blok C no. 158, Batuaji.

Editor: Dodo