Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bentrok di Batu Merah, Enam Orang dari PT Prospenta Diamankan Polisi
Oleh : Romi Chandra
Rabu | 11-06-2014 | 14:21 WIB
rusuh batu merah sajam.jpg Honda-Batam
Senjata tajam yang diamankan pasca-rusuh di Batu Merah.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Hendra Suhartiyono mengatakan, bentrok antar pihak PT Prospenta dengan warga ruli RT 28 RW 07 Kampung Anyar, Kelurahan Batu Merah, Batuampar karena tidak ada titik temu antara kedua belah pihak terkait lahan yang dipermasalahkan.

"Bentrok terjadi antara warga ruli dan PT Prospenta karena belum ada titik temu," kata Kapolres saat ditanyai di lokasi bentrok, Rabu (11/6/2014) siang.

Ia juga menghormati semua langkah yang telah diambil DPRD untuk melakukan rapat dengar pendapat (RDP) antara warga ruli dan pihak perusahaan. Tapi dalam pertemuan itu masih tidak membuahkan hasil.

Untuk sementara, kata Kapolres, aktivitas PT Prospenta di lahan yang disengketakan tersebut dihentikan hingga ada titik penyelesaian antara kedua belah pihak.

Selain itu, pihak kepolisian saat ini telah mengamankan enam orang dari pihak PT Prospenta. "Saya tidak mengatakan kalau mereka orang suruhan perusahaan. Tapi karena mereka telah melakukan tindak kejahatan, akan kita proses sesuai hukum," tegas Kapolres.

Selain itu, polisi juga mengamankan barang bukti berupa beberapa parang dan panah. Juga diamakan beberapa potongan kayu bersama tiga unit sepeda motor yang tidak diketahui siapa pemiliknya.

"Ada tiga unit sepeda motor yang diamankan karena tidak diketahui siapa pemiliknya. Diduga motor ini milik orang perusahaan yang sudah diamankan," kata Kapolsek Batuampar, Komisaris Zainal Arifin di lokasi kejadian.

Berita sebelumnya, dua adik kakak, Kasmudi (32) dan Sadikun (30) terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) karena kena bacok dan panah saat ingin menghalau para preman suruhan PT Prospenta yang memblokir jalan dari ruli RT 28 RW 07 Kampung Anyar, Kelurahan Batu Merah, Batuampar,  Rabu (11/6/2014).

Kondisi kedua korban tersebut cukup parah. Kasmudi mengalami luka bacokan di kepala bagian belakang serta ujung jari kelingking dan jari manisnya putus. Begitu juga dengan Sadikun, kepala sebelah kirinya alami luka parah dan harus dijahit. Selain itu, jari kelingking Sadikun juga putus dan jari manisnya juga nyaris putus.

Penutupan jalan tersebut, dilakukan pihak PT untuk menyuruh pindah warga ruli yang di tinggal di lahan PT yang bergerak di bidang industri tersebut. Namun, pihak PT tidak pernah mau bermusyawarah dengan warga. PT hanya menurunkan preman untuk mengintimidasi warga.

Editor: Dodo