BATAMTODAY.COM, Batam - Tindak kekerasan terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Batam. Kali ini, Jonathan Alvianyano (6) menjadi korban tindak kekerasan yang diduga dilakukan oleh ibu kandungnya berinisial K.

Peristiwa ini kemudian dilaporkan oleh warga Perumahan Pondok Pertiwi ke Polsek Sekupang pada Senin (9/6/2014).

Atas laporan tersebut anggota Mapolsek Sekupang langsung terjun ke kediaman korban di Perumahan Pondok Pertiwi Blok E No 25 dan menjemput pelaku serta korban untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Ketua RT Perumahan Pondok Pertiwi Hartoyo yang membuat laporan ke Mapolsek Sekupang mengaku kalau Jonathan, sering mendapat perlakukan kasar oleh ibunya. "Rumah saya dengan korban memang agak jauh tapi saya sering mendengar Jonathan menangis," ujar Hartoyo kepada BATAMTODAY.COM.

Hartoyo mengatakan K sudah lama bercerai dengan suaminya, saat itulah Jonathan sempat dititipkan ke panti asuhan dan ahirnya diasuh oleh ibu kandungnya beberapa tahun lalu. Namun setelah diasuh sendiri Jonathan sering dipukul

Di tubuh Jonathan terdapat banyak luka lebam, dari ujung kaki hingga kepala terdapat luka-luka memar, namun bocah itu terlihat tenang dan santai saat diajak berbincang oleh BATAMTODAY.COM.

"Saya sering dipukul pakai centong penggorengan sama ibu," ujar Jonathan dengan nada polos dan lugu di Mapolsek Sekupang.

Bahkan kata Jonathan kedua bola matanya pernah ditusuk oleh ibunya menggunakan jari tangan. Hal itu terlihat kedua matanya terdapat luka membiru dan bengkak.

Dia juga mengaku kalau dia setiap hari sering dibukul oleh ibu namun hingga luka lebam yang terdapat di tubuhnya dirinya tidak pernah dibawa ke rumah sakit

"Tidak pernah dibawa rumah sakit, tapi kalau makan selalu dimasakin oleh ibu, sementara pergi sekolah itu diantar pakai ojek sesekali pernah diantar ibu kok," ujarnya

Atas perlakukan tersebut Jonathan bersama kepolisian dan ketua RT membawa anak pertama tersebut ke Rumah Sakit BP Batam di Sekupang untuk dilakukan visum, sementara K masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut atas perbuatannya.

Editor: Dodo