Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dua Korban Diamankan, Kasus Trafficking Makin Marak di Batam
Oleh : Romi Chandra
Jum'at | 06-06-2014 | 16:29 WIB
trafficking_ilustrasi.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebagai kota yang berkembang, Batam menjadi acuan orang dari berbagai daerah untuk pergi merantau selain ke daerah Jawa. Bermodalkan nekat, banyak yang mencoba datang mengadu nasib sampai akhirnya terpaksa harus menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang demi memenuhi kebutuhan.

Aksi jambret, pencurian dan sebagainya hampir setiap hari terjadi. Parahnya lagi, sebagaan mereka yang tidak bertanggung jawab, juga ikut menambah semrawutnya Batam dengan bisnis perdagangan manusia atau trafficking di Batam.

Rata-rata, para korban trafficking, terutama kaum hawa banyak dipekerjakan sebagai pemuas nafsu kaum hidung belang di pulau berbentuk laksana kalajengking ini.

Seperti Rr, salah satu wanita malam yang ditemui BATAMTODAY.COM di sebuah tempat hiburan malam di kawasan Jodoh. Dia mengaku berprofesi sebagai wanita panggilan demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Saya kalau ada tamu, pasti dapat telepon dari temen yang mencarikan tamu. Biasanya kalau short time gitu, Rp500 ribu atau Rp600 ribu," kata Rr sambil menawarkan diri.

Selain itu, ia mengaku mengambil resiko bekerja sebagai wanita malam karena faktor semakin tingginya biaya hidup di Batam. "Mau pulang ya malu lah mas. Lagian, di kampung tak dapat duit. Mending disini, hitungan jam aja langsung dapat duit," tambahnya tanpa malu-malu.

Namun baru-baru ini, berhasil diuangkap polisi tentang kasus trafficking dengan mengamankan satu mucikari dan dua orang korban penjualan manusia setelah digerebek di Hotel Ice, Nagoya, Rabu (4/6/2014) kemarin.

Tertangkapnya mucikari atau orang yang menyediakan wanita untuk dijual kepada para pria hidung belang beserta dua korban yang akan dijual, Dn (14) asal Bogor, Jawa Barat dan Sa (19), dari Medan, setelah salah satu polisi memancing pelaku dengan berpura-pura memesan wanita dan disuruh diantarkan ke hotel yang sudah ditentukan.

Setelah ada kesepakatan, kemudian Laura, mucikari tersebut membawa dua korban untuk dibooking tamu. Barulah di sana pelaku ditangkap dan dua orang korban diamankan.

Ditemui di Mapolresta Batelang, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Barelang, Inspektur Polisi Satu Retno Ariani mengatakan, modus yang dilakukan pelaku, dengan cara menawarkan wanita yang sebagian besar anak dibawah umur kepada pria hidung belang. Korban tersebut kebanyakan didatangkan dari Jawa Barat. Mereka kemudian ditempatkan di kediaman, Laura di Perumahan Baloi Mas.

Dikatakan Retno, Dn dijual Laura ke pria hidung belang di Batam. Untuk sekali transaksi seks short time, dia mendapat bayaran sebesar Rp600 ribu. "Kalau dibooking tarifnya 1,5 juta," jelasnya.

Disinggung sudah berapa kali Dn melayani pelanggannya di Batam, Retno enggan memberikan penjelasan lebih dalam. Sedangkan, SA (19), korban lain belum sempat dijual, sebab dia baru tiga hari tiba di Batam.

Meski berhasilnya pihak kepolisian mengungkap kasus trafficking ini, tentunya tidak tertutup masih banyak jaringan-jaringan perdagangan wanita untuk pria hidung belang di Batam.

Editor: Dodo