Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

WNA Korban Perampokan di Sekupang Ternyata Pensiunan US Navy Seal
Oleh : CR-9/Irwan Hirzal
Selasa | 03-06-2014 | 16:09 WIB
korban-rampok-sekupang1.jpg Honda-Batam
Willian Jhon Howell semasa masih angggota US Navi Seal. (Foto: Dok.Keluarga Sukarti)

BATAMTODAY.COM, Batam - Willian Jhon Howell (49), warga negara asing (WNA) yang menjadi korban perampokan di Perumahan Marina City Ocean Park, Sekupang, Kamis (29/05/2014) lalu, ternyata merupakan pensiunan US Navy Seal.

Keberadaan Willian Jhon Howell merupakan pensiunan US Navi Seal, disampaikan Sukarti, istrinya, kepada wartawan yang mendatangi kediaman William, Selasa (3/6/2014) siang.

Dari keterangan Sukarti, William juga pernah ditugaskan pemerintah Amerika sebagai pasukan perdamaian di Timor Timur (sekarang Timur Leste) tahun 1975. "Bapak (William-red) adalah pensiunan US Navy Seal. Bapak juga pernah dikontrak di Amerika  sbagai perakit bom," ujar Sukarti.

Sukarti juga membenarkan, waktu kejadian perampokan yang menimpa keluarganya, pelaku yang berjumlah tiga orang dan menggunakan senjata tajam itu sempat menyiksa Sarmi (52), ibu kandung Sukarti, yang saat itu tertidur lelap di kamar lantai dasar.

"Mereka langsung menodongkan pisau dapur ke ibu saya dan mengikat tangan dan kaki serta langsung merampas secara paksa kalung, gelang dan anting yang dipakai ibu saya," kenang Sukarti.

Dia menuturkan, para pelaku masuk ke rumah dengan menjebol jendela dan membuka pintu dapur yang berada di belakang rumah. Setelah masuk, pelaku langsung membangunkan Sarmi sambil menodongkan pisau dapur yang diambil di dalam rumah.

Setelah menguasai barang berharga dan mengacak-acak di lantas dasar, para pelaku langsung naik ke lantai dua sambil membawa Sarmi dengan kondisi tangan dan kaki terikat. "Ibu saya itu disiksa terlebih dahulu sebelum naik ke lantai atas. Waktu itu masih ada luka lebam di kakinya," tutur Sukarti.

Setiba di lantas dua, pelaku langsung masuk ke kamar Willian dan Sukarti. Di situ ada anak mereka, Kristofet yang berusia tiga tahun tengah tertidur lelap. Para pelaku langsung menodongkan pisau ke Sukarti dan suaminya agar tidak memberontak.

Saat ditodongkan pisau ke tubuh wanita asal Jawa Barat itu, para pelaku juga langsung menyekap kedua korban bersama dengan Sarmi di dalam kamar. "Untungnya anak saya waktu itu tidak terbangun. Mereka langsung mengacak-acak isi kamar," terangnya.

Setelah menguasai harta benda milik korban, seperti uang tunai Rp13 juta, 3 buah gelang emas, 4 buah cincin emas, 4 buah kalung emas, 2 pasang anting emas, 3 unit ponsel Nokia dan 1 unit tablet merek Samsung, pelaku langsung meninggalkan ketiga korban dengan kondisi terikat dan ditutup menggunakan selimut.

"Pelaku langsung kabur setelah mengambil harta berharga. Sementara saya 30 menit setelah pelaku kabur, berhasil melepaskan diri dari ikatan dan melaporkan kejadian ini ke sekurti perumahan," kata Sukarti.

"Heranya dompet Bapak nggak diambil dan kartu HP. Kalau HP-nya dibawa seteleh kartunya dilepas," ujar Sukarti yang memperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp60 juta.

Atas kejadian ini, Sukarti dan keluarga berharap pihak kepolisian bisa menangani kasus yang telah dilaporkannya itu dengan serius. "Kami berharap pihak kepolisian serius menangani kasus perampokan di keluarga kami, dan secepatnya terungkap apa motif dari perampokan ini," pungas Sukarti

Editor: Redaksi