Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perampok Satroni Empat Rumah WNA dalam Semalam di Marina Ocean Park

Korban Pencurian di Batam Kecewa Laporan Tak Ditindaklanjuti Polisi
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 02-06-2014 | 19:13 WIB
IMG-20140602-01734.jpg Honda-Batam
Rumah Willian Jin Howell (49) yang disatroni para maling. (Foto: Irwan Hirzal/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sukarti (37), warga Perumahan Marina City Ocean Park No 62 Sekupang, Batam, kecewa dengan kinerja petugas kepolisian. Sukarti dan suaminya, Willian Jin Howell (49), melaporkan kasus pencurian yang terjadi di rumahnya, namun belum juga ditanggapi kepolisian.

Hingga saat ini, belum ada petugas polisi yang berusaha untuk menghubungi mereka, apalagi mendatangi ke rumah. Padahal, setelah kejadian pada Kamis (29/5/2014) pagi dinihari lalu, Sukarti dan suami yang merupakan warga negara asing itu langsung melaporkan ke Mapolsek Sekupang.

"Apa harus tewas dulu korbanya baru polisi bergerak? Ini yang dirampok warga negara asing, perlakuannya seperti ini, apalagi orang pribumi," ujar Sukarti kepada wartawan, Senin (2/6/2014), dengan kesal.

Sukarti menurutkan, insiden perampokan yang dialami membuatnya trauma dan syok. Saat beraksi, pelaku yang berjumlah tiga orang dan menggunakan senjata tajam itu sempat menyiksa Sarmi (52), ibu kandung Sukarti, yang saat itu tertidur lelap di kamar lantai dasar.

"Mereka langsung menodongkan pisau dapur ke ibu saya dan mengikat tangan dan kaki serta langsung merampas secara paksa kalung, gelang dan anting yang dipakai ibu saya," kenang Sukarti.

Dia menuturkan, para pelaku masuk ke rumah dengan menjebol jendela dan membuka pintu dapur yang berada di belakang rumah. Setelah masuk, pelaku langsung membangunkan Sarmi sambil menodongkan pisau dapur yang diambil di dalam rumah.

Setelah menguasai barang berharga dan mengacak-acak di lantas dasar, para pelaku langsung naik ke lantai dua sambil membawa Sarmi dengan kondisi tangan dan kaki terikat. "Ibu saya itu disiksa terlebih dahulu sebelum naik ke lantai atas. Waktu itu masih ada luka lebam di kakinya," tutur Sukarti.

Setiba di lantas dua, pelaku langsung masuk ke kamar Willian dan Sukarti. Di situ ada anak mereka, Kristofet yang berusia tiga tahun tengah tertidur lelap. Para pelaku langsung menodongkan pisau ke Sukarti dan suaminya agar tidak memberontak.

Saat ditodongkan pisau ke tubuh wanita asal Jawa Barat itu, para pelaku juga langsung menyekap kedua korban bersama dengan Sarmi di dalam kamar. "Untungnya anak saya waktu itu tidak terbangun. Mereka langsung mengacak-acak isi kamar," terangnya.

Setelah menguasai harta benda milik korban, seperti uang tunai Rp13 juta, 3 buah gelang emas, 4 buah cincin emas, 4 buah kalung emas, 2 pasang anting emas, 3 unit ponsel Nokia dan 1 unit tablet merek Samsung, pelaku langsung meninggalkan ketiga korban dengan kondisi terikat dan ditutup menggunakan selimut.

"Pelaku langsung kabur setelah mengambil harta berharga. Sementara saya 30 menit setelah pelaku kabur, berhasil melepaskan diri dari ikatan dan melaporkan kejadian ini ke sekurti perumahan," kata Sukarti.

Stefanus, petugas sekuriti perumahan, membenarkan kejadian yang menimpa keluarga Willian itu. Bahkan, kata Stefanus, sebelum membobol rumah milik Willian pada pukul tiga pagi, para pelaku diketahui sempat menyatroni tiga rumah di perumahan tersebut. Namun aksinya terpantau oleh CCTV dan pemilik rumah.

"Sebelum merampok di rumah Willian malam itu juga pelaku sempat merampok di tiga rumah yang merupakan warga asing, namun tidak berhasil," ujar Setefanus. (*)

Editor: Roelan