Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Korban Pinjam Uang Tetangga Karena Panik

Ditelepon Anak Kecelakaan, Tertipu Rp4 juta
Oleh : Roni Ginting
Jum'at | 27-05-2011 | 14:52 WIB

Batam, batamtoday - Sumitri (36), warga Perumahan Mekar Sari Blok D nomor 16 Tiban Lama, Sekupang menjadi korban penipuan melalui telepon. Karena panik mendapat kabar anaknya kecelakaan dan harus segera dioperasi, dia mentransfer uang Rp4 juta sesuai permintaan pelaku yang dikirim ke rekening Bank Mandiri, Jumat, 27 Mei 2011 sekitar pukul 11.00 WIB.

Aksi penipuan tersebut berawal saat handphone Sumitri mendapat telepon dari nomor yang tidak dikenal. Dari balik telepon pelaku mengatakan kalau anak korban mengalami kecelakaan dan harus segera dioperasi tanpa menyebutkan nama dan tempat kejadian.

Ucapan tersebut langsung disambut korban yang langsung teringat dengan anaknya Nabila (8) yang masih duduk dibangku sekolah dasar.

"Saya langsung bilang anak saya Nabila. Pelaku langsung menimpal dan membenarkan. Waktu saya bilang anak saya di rumah sakit Sekupang, pelaku juga membenarkan," ungkap Sumitri saat membuat laporan di Mapolsek Sekupang.

Pelaku selanjutnya menyuruh korban segera mengirimkan uang Rp7 juta agar anaknya segera dioperasi di Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) ke rekening Bank Mandiri cabang Semarang atas nama Fahruli dengan nomor 1350007284373.

Korban yang panik langsung termakan tipu muslihat. Bahkan, karena tidak memegang uang tunai sebanyak itu, dia meminjam uang ke kakak angkat mereka, Husni yang tinggal di depan rumah mereka. Namun uangnya hanya Rp4 juta.

"Saya langsung transfer uang itu dari Bank Mandiri cabang Tiban I," katanya.

Setelah mentransfer uang, dia langsung menuju ke RSOB dengan menggunakan sepeda motor. Nah saat di jalan, dia mendapat telepon dari Husni lalu mengatakan kalau Nabila sudah pulang dari sekolah dalam keadaan sehat. Korban baru tersadar telah jadi korban penipuan.

Sementara itu, Ojie, suami korban mengaku kesal karena istrinya tidak memberitahukan kejadian tersebut, langsung percaya dan transfer uangnya.

"Yang bikin saya kesal handphone tidak aktif dan ditinggalkan," kata Ojie.

Kapolsek Sekupang Kompol Yos Guntur melalui Kanit Reskrim Aiptu Feri mengatakan akan memproses laporan tersebut. Dihimbau agar masyarakat tidak cepat percaya dengan penipuan modus tersebut.

"Jika dapat telepon atau sms mencurigakan tolong di cek kembali," ujarnya.