Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Keamanan Piala Dunia Brasil Dikawal 170 Ribu Petugas
Oleh : Redaksi
Jum'at | 30-05-2014 | 11:24 WIB

BATAMTODAY.COM - Pemerintah Brasil akan menerjunkan sedikitnya 170 ribu petugas keamanan guna mencegah kerusuhan yang disebabkan demonstrasi anti-Piala Dunia dan bentrokan antar pendukung tim sepak bola.

Dalam keterangan pers yang dikutip AFP, panitia penyelenggara Piala Dunia 2014 mengaku akan menugaskan sekitar 1.800 petugas keamanan di setiap 12 stadion tempat pertandingan digelar. Aparat Brasil juga menyiapkan 700 petugas keamanan federal jika sewaktu-waktu diperlukan.

Di area stadion, panitia juga telah menempatkan sejumlah kamera pengawas, alat pemindai sinar-X, dan detektor logam sehingga orang-orang yang membawa barang berbahaya dapat dicegah masuk stadion. Salah satu benda yang dilarang dibawa, termasuk caixirola, instrumen musik mirip vuvuzela pada Piala Dunia 2010 lalu.

Serangkaian langkah keamanan tersebut ditempuh setelah sejumlah demonstrasi anti-Piala Dunia terjadi beberapa pekan terakhir. Beberapa di antaranya berujung dengan bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan. Selain itu, ada kerisauan terhadap keberadaan pendukung timnas Argentina.

Berdasarkan data intelijen Brasil dan Argentina, ribuan suporter garis keras timnas Argentina, yang dikenal dengan sebutan barras bravas, ditengarai akan melintasi perbatasan guna mendukung Lionel Messi dan kawan-kawan. Aksi kekerasan yang melibatkan barras bravas pernah terjadi di Piala Dunia Meksiko 1986, Prancis 1998, dan Afrika Selatan empat tahun lalu. Beberapa di antara mereka dideportasi.

Peringatan
Ronaldo, mantan bintang timnas Brasil, menyokong tindakan tegas aparat keamanan. "Demonstrasi selalu dibenarkan. Namun, begitu perusuh bertopeng muncul, polisi harus membendung mereka. Menurut saya, aparat harus meredam pendukung-pendukung klub dan mencegah mereka turun ke jalan," kata Ronaldo sebagaimana dikutip Reuters.

Fernando Grella, salah seorang pejabat kepolisian Kota Sao Paulo, mengaku pihaknya telah mengincar sejumlah pemimpin protes. Beberapa di antara mereka, kata Grella, sengaja berkonspirasi "untuk melakukan aksi kekerasan, merusak barang, dan menyerang orang."

Sejauh ini, menurut Hilario Medeiros, selaku kepala keamanan panitia penyelenggara Piala Dunia, belum ada insiden serius yang mengancam pelaksanaan ajang sepak bola terakbar dunia itu.

Sumber: BBC