Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kekerasan Menjadi Tradisi Geng Motor Ganesa
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 29-05-2014 | 13:27 WIB
pengeroyokan.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Ganas Nekat Sadis (Ganesa) merupakan geng motor tempat Desky (14), pelaku perampokan dan penganiayaan terhadap siswi SMK 2 Batam Dwi Melia Ningsih, bergabung. Kekerasan dan kekejaman, menjadi salah satu tradisi yang harus diterapkan dalam geng motor tersebut.

Dikatakan Desky, pelaku perampokan dan penganiayaan terhadap Dwi, setelah ditangkap Polsek Lubukbaja, bagi anggota baru di Ganesa harus mencari korban untuk membuktikan dirinya layak bergabung atau tidak.

"Sudah banyak yang jadi korban. Ini syaratnya. Kenapa saya lakukan pada Dwi, karena saya kepepet dan didesak terus untuk mencari korban. Mau tak mau pacar saya yang saya korbankan," kata Desky, belum lama ini.

Dengan kata lain, tidak tertutup kemungkinan bakal ada korban-korban lainnya jika geng motor tersebut tidak diberantas ke akar-akarnya. Malahan, mereka bisa saja nekat mengorbankan keluarganya sendiri.

Menurut keterangan Khairul, salah satu anggota Komunitas Motor Batam (KMB), berkaitan dengan geng motor Ganesa, sesuai dengan informasi yang dia ketahui, para anggotanya banyak yang berdomisili di kawasan Lubuk Baja.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Sabtu (24/5/2014), Dwi Melia Ningsih ditemukan tergeletak di pinggir jalan dengan luka tusukan di perut. Pelakunya adalah pacarnya sendiri, Desky, yang berhasil ditangkap Minggu (25/5/2014) di kawasan pasar pagi Jodoh.

Pengakuannya, ia didesak melakukan hal tersebut oleh SD dan GR yang saat ini masih DPO. Selain untuk balas budi, Deski melakukan karena menjadi syarat bergabungan dengan geng motor Ganesa

Editor: Dodo