Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Dirampok, Siswi SMK Negeri 2 Terbaring di Jalanan Bersimbah Darah
Oleh : Romi Chandra
Senin | 26-05-2014 | 08:20 WIB
dwi.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi

BATAMTODAY.COM, Batam - Diduga korban perampokan, Dwi Melia Ningsih, siswi kelas II SMK 2 Batam ditemukan warga yang melewati jalanan menuju Kampung Nelayan, Tanjunguma, Sabtu (24/5/2014) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Dwi ditemukan di pinggir jalanan dengan kondisi bersimbah darah.

Temuan warga tersebut langaung dilaporkan ke Polsek Lubuk Baja. Tim Buser yang turun, langsung mengevakuasi korban dan dilarikan  ke UGD Rumah Sakit Elisabeth untuk mendapatkan penanganan medis.

Dwi diduga menjadi korban perampokan. Pasalnya, sepeda motor Suzuki Nex BP 6398 FF dan ponsel miliknya dibawa kabur si pelaku. Informasi yang didapat di lokasi, kondisi Dwi mengalami luka tusukan di perut .

Pantauan di rumah sakit, korban sempat mengalami kritis selama dua jam di UGD. Setelah itu, barulah korban dioperasi yang memakan waktu selama 4 jam untuk mengobati luka tusukan pada perut sebelah kirinya.

Hanya saja, wartawan tidak diizinkan untuk melihat kondisi korban oleh petugas, agar korban bisa beristirahat yang dibaringkan di ruangan ICU rumah sakit tersebut.

Sementara itu, Juminem, ibu korban yang ditemui di rumah sakit, Minggu (25/5/2014) mengaku baru mengetahui kejadian yang menimpa anaknya setelah Buser Polsek Lubukbaja mendatangi kediamannya di Perumahan Legenda Malaka, Sabtu (24/5/2014) malam.

"Anak saya sempat kritis. Tapi selamat setelah menjalani operasi. Saya kaget semalam polisi mendatangi rumah dan mengatakan anak saya menjadi korban perampokan," kata Juminem, Minggu pagi.

Juminem mengatakan, saat mau pergi dari rumah, anaknya berpamitan hendak pergi ke Batam Center bertemu dengan temannya. Ia pamit sekitar pukul 17.00 WIB. "Alasnnya mau mengambil laptop di rumah kawannya," jelas Juminem.

Keresahan juga ia alami setelah anaknya tidak pulang hingga pukul 20.00 WIB, Sabtu malam. Namun saat dicoba menghubungi anaknya, Juminem mengaku handphone anaknya sudah tidak aktif lagi.

Ditambahkan Juminem, pelaku perampokan tersebut merupakan teman dekat korban sendiri. "Anak saya yang mengiyakan kalau pelaku adalah teman dekatnya, saat polisi memperlihatkan foto pelaku," kata juminem.

Namun Jumimem juga mengakui tidak mengenal teman dekatnya Dwi. Nakun Dwi pernah bercerita mengenal pelaku dari jejaring sosial Facebook. "Foto pelaku diambil dari facebooknya," kata Juminem lagi.

Editor: Dodo