Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

CDC AS Laporkan Virus MERS Telah Menyebar dari Manusia ke Manusia
Oleh : Redaksi
Selasa | 20-05-2014 | 10:03 WIB

BATAMTODAY.COM - MODUS penyebaran virus Midle East Respiratory Syndrome (MERS) semakin mengkhawatirkan. Para pejabat kesehatan di Amerika Serikat pada Sabtu (17/5/2014) lalu melaporkan untuk pertama kalinya bahwa sebuah virus misterius dari Timur Tengah telah menyebar dari satu orang ke orang lain di negara itu.

Pria asal Illinois telah terinfeksi dari seorang pria asal Indiana yang awal Mei, dan ini menjadi kasus pertama AS adanya penularan MERS dari manusia ke manusia. Meskipun demikian, pria asal Illinois yang tertular itu tidak membutuhkan perawatan medis dan dilaporkan merasa baik, ungkap pejabat di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
 
Dikutip dari Associated Press (AP), kedua pria itu bertemu dua kali sebelum pria asal Indiana jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit di Munster, Indiana, tak lama setelah perjalanan dari Arab Saudi, di mana ia tinggal dan bekerja sebagai seorang petugas kesehatan. Para pejabat kesehatan di CDC menduga, virus MERS itu menyebar dalam pertemuan 40 menit dan tidak lebih dari kontak jabat tangan.
 
"Kami tidak berpikir ini mengubah risiko bagi masyarakat umum yang masih rendah," kata Dr David Swerdlow dari CDC.
 
Selain itu, laporan baru tersebut juga tidak membuktikan banyak bahwa virus MERS mudah menyebar di antara manusia dibanding perkiraan sebelumnya, katanya. Virus ini tidak dianggap sangat menular, dan pejabat kesehatan percaya itu hanya menyebar dari orang ke orang dengan kontak yang dekat. Pasalnya, banyak orang yang terjangkiti MERS adalah anggota keluarga petugas kesehatan merawat pasien MERS.
 
CDC mengatakan, tes yang pada Jumat kemarin memberikan bukti bahwa pria asal Illinois itu mengalami infeksi di beberapa titik. Sejak diagnosis manusia pertama yang tertular oleh manusia di AS, para pejabat kesehatan telah memantau dan menguji siapa saja yang melakukan kontak secara dekat dengan pasien ini, termasuk pekerja perawatan kesehatan dan anggota rumah tangga. Namun setelah diuji, tidak ada positif terjangkiti virus MERS.
 
Penyakit kedua di AS dikonfirmasi pekan lalu pada seorang pria 44 tahun dari Arab Saudi yang sedang berkunjung Florida.
 
Arab Saudi merupakan pusat wabah MERS sejak dua tahun lalu. Virus MERS telah ditemukan di unta, namun para pejabat belum tahu bagaimana virus itu menyebar ke manusia.

Secara umum, sebanyak 600 orang telah menderita penyakit pernapasan, dan sekitar 175 orang telah tewas. Semua memiliki hubungan dengan kawasan Timur Tengah atau untuk orang-orang yang bepergian ke sana.

Sejauh ini belum ada vaksin atau obat serta belum ada pengobatan khusus untuk mengobati MERS kecuali untuk mengurangi gejalanya, seperti demam, batuk, dan sesak napas. Namun, tidak semua yang terjangkiti virus itu jatuh sakit.
 
MERS merupakan keluarga coronavirus yang mencakup sindrom dingin dan SARS, atau beberapa saluran pernafasan akut, yang menyebabkan sekitar 800 kematian secara global pada 2003. (*)

Editor: Roelan