Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penampungan di Palm Regency Digerebek, Pengiriman 31 Calon TKI Ilegal Digagalkan
Oleh : CR-9/Romi Chandra
Senin | 19-05-2014 | 13:28 WIB
tki_ilegal_PR.jpg Honda-Batam
Para calon TKI ilegal yang ditampung di Palm Regency, Batam Center saat diamankan di Mapolresta Barelang.

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak 31 calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) berhasil diamankan Satreskrim Polresta Barelang di kawasan Palm Regency, dekat Sekolah Harapan Utama, Batam Center, sebelum mereka diberangkatkan bekerja ke Malaysia secara ilegal, Senin (19/5/2014).

Ke-31 calon TKI ini datang dari berbagai daerah di Jawa, melewati Bandara Juanda Surabaya, Minggu (18/5/2014). Selain calon TKI tersebut, polisi juga mengamankan satu tukang masak, satu orang penjaga dan satu orang warga yang kebetulan sedang bermain ke lokasi.

Dari 31 calon TKI ilegal tersebut, terdiri dari 15 laki-laki serta 16 perempuan. Dilihat dari perawakannya, umur para calon TKI tersebut mulai dari 20 tahunan hingga 50 tahunan. Selain itu, polisi juga berhasil mengamankan satu orang yang diduga merupakan pemilik atau tekongnya. Saat ini tengah diperiksa di Satreskrim Polresta Barelang.

Menurut keterangan Farida (45), tukang masak di lokasi, tempat penampungan calon TKI gelap itu dimiliki oleh H Ahmad. Sementara yang menjadi tekong pengurusan keberangkatan calon TKI tersebut ke Malaysia bernama Anton.

Ia mengaku telah bekerja sebagai tukang masak selama tiga bulan dengan gaji Rp1,5 juta per bulannya. Selain itu, para calon TKI ini datang dari Jawa jadwalnya tidak menentu dengan jumlah yang berbeda.

"Kadang rombongannya (calon TKI) datang sekali dua hari, atau sekali tiga hari. Jumlah juga gak tentu mas, kadang 20, kadang 30, pokoknya dalam jumlah yang banyak," kata Farida yang ditemui di Mapolresta setelah pengamanan, Senin siang.

Hingga saat ini, para calon TKI tersebut tengah diamankan di Mapolresta Barelang untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Kemungkinan, setelah didata dan diproses, para calon TKI ini akan dipulangkan ke daerah masing-masing.

Editor: Dodo