Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Saksi Mata Sebut Umar Pulang Bersama Seorang Pria Sebelum Tewas
Oleh : Romi Chandra
Sabtu | 17-05-2014 | 17:45 WIB
mayat pelaut.jpg Honda-Batam
Jenazah Umar saat dievakuasi dari rumah indekos. (foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Laude Umar (49), yang ditemukan tewas bersimbah dalam kondisi miring di lorong rumah indekos Perumahan Baloi Kesehatan Blok A/19 RT 04/RW 01, Sabtu (17/5/2014) pagi, diketahui pulang tidak sendirian.

Menurut keterangan Gatot, salah satu penghuni indekos yang kamarnya bersebelahan dengan Umar di lantai I, Umar pulang sekitar pukul 01.00 WIB bersama satu orang temannya menggunakan motor Honda CBR warna merah miliknya.

Gatot yang merupakan sales penjual alat kue ini menuturkan, pada dinihari itu dirinya baru pulang usai demo masak di Perumahan PLN Batam Center. Saat membuka pagar, Umar bersama temannya juga pulang.

"Kami pulang berbarengan. Pas saya nyampe dan lagi buka pagar, Pak Umar juga datang bersama temannya. Pas saya sapa, Pak Umar menjawab sementara temannya diam saja," ungkap Gatot di Mapolsek Lubukbaja, Sabtu sore.

Gatot melihat teman Umar itu mengenakan baju kaos warna merah. Gatot memperkirakan usia pria tersebut sekitar 20 tahunan. "Usianya kayaknya jauh lebih muda dari Pak Umar. Wajahnya agak panjang dan tinggi kurus," jelas Gatot.

Setelah membuka pagar, Gatot langsung masuk ke dalam kamar kosnya untuk membersihkan ala-alat peraga pembuat kue yang usai dipergunakan saat demo masak. Sementara Gatot melihat Umar dan temannya masih berada di luar.

Namun, Gatot yang tinggal bersama anaknya, Samuel, mengakui bahwa mereka tidak mendengar ada keributan terjadi malam itu. "Mungkin mereka ribut di luar, baru setelah itu masuk ke kamar. Soalnya banyak bercak dari berasal dari luar," terang Gatot.

Sementara paginya, Gatot buru-buru bangun pagi karena akan pergi ke SD di Perumahan Cendana, karena juga ada demo masak. "Sebelum berangkat saya dan anak saya memang melihat ada bercak-bercak darah. Saya pikir itu darah kucing, saya langsung pergi saja. Tapi saya sempat SMS pemilik kos kalau ada darah di sini," jelas Gatot lagi.

Sedangkan Samuel yang masih berada di kamar, ketika keluar dari kamar melihat seperti orang tidur di depan kamar korban. Namun Samuel hanya mengira kalau orang tersebut tengah mabuk.

Barulah setelah dihubungi polisi, mereka mengetahui bahwa ada pembunuhan dan orang yang tidur di depan pintu masuk kamar Umar itu adalah korban yang sudah tewas.

"Saya diminta datang ke TKP. Tapi karena demo masak lagi berlangsung, saya tak bisa. Tiba-tida polisi yang jemput saya dana nak saya. Kami pun dibawa untuk dimintai keterangan," pungkas Gatot. (*)

Editor: Roelan