Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rumah Berpenghuni Jadi Incaran Maling di Batuaji
Oleh : Gokli
Sabtu | 17-05-2014 | 15:28 WIB
korban-pembobolan-rumah1.jpg Honda-Batam
Ranai, korban pembobolan rumah, saat melapor di Polsek Batuaji.

BATAMTODAY.COM, Batam - Maling spesialis pembobol rumah gentayangan di daerah Batuaji. Tak ada rasa takut, maling itu bahkan nekat menyatroni rumah berpenghuni.

Ranai Antonius Ginting (44) warga Perumahan Masyeba, Batuaji ini menjadi salah satu korban yang rumahnya disatroni maling di saat dia bersama keluarganya sedang tertidur. Aksi nekat maling menggasak isi rumahnya tersebut diketahui setelah mereka bangun pagi pada Sabtu (17/5/2014) sekitar pukul 06.00 WIB.

Maling yang diduga lebih dari satu orang itu diperkirakan masuk ke rumah korban sekitar pukul 01.00 - 05.30 WIB. Beberapa barang berharga milik korban berhasil dibawa kabur pelaku tanpa ada yang mengetahui. Bahkan, korban mengaku sama sekali tak terbangun di saat pelaku mengacak-acak barang-barang mililnya.

"Ini sudah kejadian yang kedua kalinya. Maling itu masuk di saat saya dan keluarga tertidur. Sama sekali tak ada yang terbangun saat maling mengacak-acak isi rumah saya," kata pria asal Sumatera Utara itu ditemui di Polsek Batuaji, sore.

Maling yang berhasil masuk ke rumah milik korban berhasil membawa kabur ijazah, paspor, STNK sepeda motor, uang Rp800 ribu dan dua unit handphone merek Samsung. Kecuali uang, kata Ranai, barang yang dibawa kabur oleh pelaku sebelumnya disimpan di dalam satu koper.

"Maling itu hanya ninggalin KTP saya, uang dan dompet dibawa kabur," kesalnya.

Ia juga mengaku sudah dua kali menjadi korban pembobolan ramah. Kejadian pertama sekitar satu tahun lalu. Pelaku disebut berhasil menggasak beberapa barang berharga miliknya.

"Kerugian tahun lalu lebih banyak dari kejadian sekarang. Tapi, yang paling membuat saya kesal pelaku membawa ijazah dan paspor. Saya pusing dibuat maling ini," jelas dia.

Pembobolan yang kedua kalinya ini, kata Ranai kerugiannya diperkirakan mencapi Rp5 juta. Tapi, hilangnya ijazah dan paspor cukup membuatnya kelimpungan. "Kalau pelakunya ketangkap, saya harap kaki dan tangannya dipatahkan agar jera," ujar Ranai geram.

Tak lama ditemui di Polsek Batuaji, Ranai akhirnya membuat laporan polisi terkait tindak pidana pencurian yang dia alami. Ia juga berharap Polisi Batuaji dapat menangkap para pelaku. "Saya buat laporan polisi dulu, biar maling itu ditangkap," tutupnya

Editor: Dodo