Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Oknum Aparat

Selain Keluarkan Tembakan, Seorang Pria Pukuli Dua Pemuda dengan Pistol
Oleh : Romi Chandra
Sabtu | 17-05-2014 | 08:30 WIB
1400272317680.jpg Honda-Batam
Heriyadi Saputra, salah satu korban yang menjalani perawatan di RSBK akibat kepalanya 'bocor' dipukuli seseorang dengan pistol sampai tiga kali. (Foto: Romi Chandra/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dua orang pria, Heriyadi Saputra (22) dan Rudi (19), terpaksa menjalani perawatan di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam. Keduanya dipukul seorang pria dengan menggunakan senjata api (senpi) jenis pistol di Seiladi, Baloi, Sabtu (17/5/2014) dini hari, saat mengantar temannya, Indra, ke Tiban.

Ditemui di RSBK, kondisi Heriyadi mengalami luka bocor di kepala dan mengeluarkan banyak darah. Sementara temannya Rudi luka lecet di bagian pipi.

Heriyadi yang terbaring di UGD rumah sakit menuturkan, sekitar pukul 02.00 WIB, ia bersama Rudi beserta enam orang temannya mengendarai empat motor, bermaksud mengantarkan Indra, salah satu dari rombongan, pulang ke rumahnya di kawasan Tiban. Namun ketika melewati jalan di kawasan Seiladi, Baloi, rombongan mereka dihadang seorang pria yang turun dari mobil dan mengeluarkan senpi serta menembakkan ke atas sebagai peringatan.

"Kami lagi lewat saja mau ngantar Indra pulang ke Tiban. Pas di Seiladi, ada orang pakai 'beceng' (pistol) menghadang kami. Dia menembakkan pistolnya ke atas tiga kali dan mengarahkan ke kami. Karena saya dan Rudi paling depan, kami berhenti. Tiba-tiba orang itu langsung memegang dan memukul saya," kata Heriyadi kepada BATAMTODAY.COM, di rumah sakit, Sabtu dinihari.

Sementara melihat Heriyadi berhenti dan langsung dipukuli, keenam temannya langsung berhenti di kejauhan dan berbalik arah. Tinggalah di lokasi hanya Heriyadi dan Rudi karena mereka mengendarai satu motor.

"Kami nggak tahu salah kami apa, tapi langsung dipukuli. Kami berhenti karena takut ditembak, dia pakai pistol. Sepertinya polisi. Tubuhnya tinggi tegap dan pakai mobil. Kepala saya dipukul pakai gagang pistol itu tiga kali," kata Heriyadi lagi.

Melihat temannya dipukuli tanpa alasan, Rudi yang awalnya hanya duduk di atas motor, memberanikan diri mendekati dan meminta agar pria tersebut tidak memukuli temannya. Tapi naas, Rudi pun juga ikut dipukuli pria tersebut.

"Saya dipukuli, disuruh buka baju dan disuruh tiarap di jalan. Sempat ada yang lewat dan berhenti mau menolong, malah orang itu menodongkan pistolnya ke orang yang berhenti itu dan menyuruh pergi. Orang itu pun kabur karena takut," kata Rudi yang juga diobati di rumah sakit.

Namun saat dipukuli, Rudi sempat melihat mobil yang dibawa pria tersebut. Menurut keterangan Rudi, pria tersebut menggunakan mobil Toyota Corolla Atlis warna putih BP 22 AC.

"Setelah kami habis dipukuli, tiba-tiba ada perempuan keluar dari mobil. Mungkin itu istrinya. Dia yang mencegah pria itu memukuli kami. Dia bilang 'udah, Pa, udah, Pa'. Barulah pria itu berhenti mukulin kami. Ban motor kami juga ditembaki dua-duanya. Yang jelas peluru pistolnya sampai habis," jelas Rudi lagi.

Lebih lanjut, Rudi mengatakan, mereka habis kumpul-kumpul di rumah kakaknya di kawasan Nagoya. Karena sudah malam, mereka berencana pulang ke rumah masing-masing. Tujuan mereka mengantarkan Indra berombongan, karena takut jika ada geng motor yang menghadang.

"Setelah mukul kami, pria itu pergi sama wanita itu. Kami langsung pergi ke sini (RSBK) dengan motor yang bannya sudah bocor karena ditembaki. Kawan-kawan yang lain udah pada kabur duluan karena takut. Mereka kembali ke tempat kami ngumpul, di rumah Kak Nurul," tambah Rudi.

Sementara itu, Nurul, yang mengakui bahwa Heri serta temannya usai berkumpul di tempatnya, sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Lubuk Baja. Namun mereka disuruh pihak polsek untuk langsung melapor ke Polresta Barelang.

"Di Polsek Lubuk Baja kami disuruh langsung ke Polresta Barelang dan polisi di sana ngomong kemungkinan pelaku adalah polisi. Namun pas melapor di Polresta, laporan kami malah ditolak. Polisi di sana bilang, suruh yang korban saja yang melapor," kata Nurul yang juga berada di rumah sakit.

Setelah diobati, sekitar pukul 04.00 WIB, Heriyadi dan Rudi sudah dibawa pulang. Heriyadi sendiri mengalami luka bocor di kepala bagian atas dan mendapat tiga jahitan. Sementara Rudi selain luka di pipi, badannya juga memar-memar dipukuli. (*)

Editor: Roelan