Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Selain Nunggak Uang Kos, Asen Juga Disebut Sering Aniaya Istri
Oleh : Romi Chandra
Jum'at | 16-05-2014 | 15:45 WIB
IMG_20140516_131753.jpg Honda-Batam
Suwarni memperlihatkan isi kamar Asen. (Foto: Romi Chandra/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Asen alias Hasan (34), pelaku pembunuhan dan penganiayaan terhadap Apriliani Dewi, siswi SMK Permata Harapan Batam, baru lima bulan indekos di kawasan Bengkong Kolam Blok I nomor 1 baru lima bulan. Namun, dalam tiga bulan terakhir, Asen yang juga residivis tersebut masih nunggak uang kos selama tiga bulan.

Asen tinggal di rumah indekos milik Muhammad Nazir atau biasa disapa Pak Haji tersebut bersama istrinya. Hanya saja, sudah lima bulan tinggal di situ, Asen baru membayar uang kos selama dua bulan.

Hal itu diakui Pak Haji yang didampingi istrinya, Suwarni, ketika ditemui wartawan di rumah indekos berlantai tiga, Jumat (16/5/201).

Suwarni menuturkan, Asen bersama istrinya tinggal sejak Januari. Ia baru dua kali membayar uang kos yang besarnya Rp500 ribu per bulan. "Dia (Asen) tinggal sama wanita. Katanya itu istrinya, tapi surat nikah tinggal di kampung. Sudah tiga bulan tak bayar kos, totalnya Rp1,5 juta lagi yang belum dibayar. Dia masuk oporan (menggantikan, red) dari kawannya yang sebelumnya juga tinggal di sana," kata Suwarni yang juga tak tahu pekerjaan Asen.

Suwarni memaparkan, Asen bersama istrinya selama tinggal di situ sangat tertutup dan tidak pernah bersosialisasi dengan tetangga yang juga tinggal bersebelahan di rumah indekos tersebut.

"Mereka tidak pernah ngomong sama kami. Bahkan istrinya tidak pernah keluar kamar. Kalau ketahuan keluar kamar langsung dimarahi Asen. Bahkan penghuni kos lainnya sering mendengar istrinya menjerit-jerit. Tak tahu apakah dipukul atau apa. Tapi pernah waktu itu kami lihat waktu istrinya keluar kamar, wajahnya memar," jelas Suwarni.

Selain itu, menurut keterangan Suwarni, pada Jumat (9/5/2014) siang lalu, ia melihat Asen masih berada di kos untuk beristirahat. Ia pulang ke rumah menggunakan mobil Toyota Avanza yang digunakan saat membunuh korban, dan malamnya Asen tidak ada di kos.

Setelah itu, esoknya Suwarni dan penghuni kos lainnya kembali melihat Asen berada di kos. Ia terlihat tengah membersihkan mobil yang dibawa pulang. Setelah itu, Asen tidak terlihat lagi.

"Pada hari Minggu (11/5/2014) siang ada penghuni indekos yang lihat ada seorang pria yang datang menjemput istri Asen, dan tak lama kemudian mereka pergi. Saking terburu-buru, pintu kamar tidak sempat dikunci dan radio masih hidup," papar Suwarni.

Sementara itu, pada Minggu malam polisi mendatangi kos dan tidak menemukan Asen. Kemudian, pada Senin (12/5/2015) sore, polisi kembali datang dan menemui Suwarni serta penghuni kos lain untuk meminta keterangan terkait Asen.

Penghuni kos yang bersebelahan kamar dengan Asen, membenarkan jika mereka tidak pernah bertegur sapa dengan istri Asen. "Kalau bertemu pernah, tapi tidak pernah bersapaan. Istrinya seperti tertekan," kata salah satu penghuni kos tersebut.

Selain itu, para penghuni kos juga mengakui bahwa Asen dan istrinya sangat tertutup. Asen sendiri selalu pulang malam diantar ojek atau membawa mobil.

Pantauan di lokasi, di kamar Asen yang ada hanya kasur, pakaian dan satu lemari. (*)

Editor: Roelan