Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perempuan Paruh Baya di Sagulung Jadi Korban Penipuan Bermodus Undian
Oleh : Gokli
Rabu | 14-05-2014 | 15:16 WIB
kupon_undian_palsu.jpg Honda-Batam
Kupon undian palsu yang disertakan Julinda saat melapor ke Polsek Sagulung.

BATAMTODAY.COM, Batam - Undian palsu dari berbagai produk makanan instan banyak beredar di Batam. Tak jarang, undian berhadiah besar itu mencatut berbagai instansi Pemerintah bahkan Polri untuk lebih meyakinkan para calon korban.

Julinda (56) warga Kavling Baru, Sagulung, Rabu (14/5/2014) siang mendatangi Kantor Polsek Sagulung. Ia mengaku tertipu oleh undian yang dia dapat dari salah satu produk mie instan. Kupon yang dia dapat dalam kemasan mie tersebut sebanyak tiga lembar dan menerangkan mendapat hadiah satu unit mobil Nissan March.

"Saya beli mie instan di swalayan dekat rumah. Di dalam kemasannya saya dapat kupon undian tiga lembar," kata dia, mengawali perbicangannya dengan wartawan.

Julinda yang didampingi rekannya Rita, menururkan, setelah mendapat undian satu unit mobil, dia pun langsung menghubungi nomor kontak layanan yang tertera pada undian tersebut yakni 0813-1476-7222 dan 021-446-1588.

Setelah melakukan komunikasi dengan pembuat undian yang mengatasnamakan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, kata Julinda, dia disarankan untuk melunasi biaya balik nama STNK dan BPKB. Merasa yakin dengan undian tersebut, Julinda akhirnya mengirim uang sebanyak Rp1,5 juta ke nomor rekening 00173-01-05-015047-4 atas nama Anton Saputra melalui Kantor Pos Cabang Batuaji.

"Saya kirimlah uang Rp1,5 juta ke penipu itu. Saya pikir undian itu benaran, karena dalam kupon itu ada Surat Izin Kegiatan yang dikeluarkan Ditlantas Polda Metro Jaya. Ternyata sampai sekarang mobilnya tak ada diantar," kesal dia.

Parahnya lagi, uang sebanyak Rp1,5 juta yang dikirim oleh Julinda ke rekening penipu tersebut merupakan hasil dari kalung emas yang dijualnya. Padahal, kalung tersebut, kata dia merupakan tabungan dia untuk kebutuhan kedua anaknya.

"Uangnya itu hasil jual kalung. Padahal hanya kalung itulah tabungan saya," ujarnya.

Dengan kondisi lemas campur kesal, janda beranak dua itu pun membuat laporannya ke Polisi. Ia berharap kasus penipuan dengan modus undian tersebut bisa diusut oleh Polisi, agar tidak terulang lagi.

"Harapan saya pelakunya ditangkap, suapaya tak terulang lagi melakukan penipuan," tutupnya.

Editor: Dodo