Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ahmad Yani 'Bernyanyi', Yudi Kornelis Pilih Kabur
Oleh : Hadli
Selasa | 13-05-2014 | 20:13 WIB
ahmad_yani_kpu_batam.jpg Honda-Batam
Ahmad Yani, komisioner KPU Batam nonaktif. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ahmad Yani, satu dari tiga komisioner KPU Batam nonaktif akhirnya "bernyanyi" mengenai tawaran-tawaran calon anggota legislatif (caleg) hingga partai politik (parpol) untuk "menggelembungkan" perolehan pada pemilu kemarin. Bahkan tawaran itu menurut mantan aktivis di Batam ini bernilai hingga miliaran rupiah.

"Saat penghitungan suara, tidak sedikit caleg dan partai yang menghubungi saya. Bahkan ada yang menelepon saya dengan mengatakan uang sudah dititipkan. Tapi saya bilang silahkan saja, yang jelas saya tidak menerima," beber Yani kepada wartawan di sela-sela istrirahat pemeriksaan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Kepri, Selasa (13/5/2014) petang.

Dia yakin jika dirinya tidak pernah terlibat dalam dugaan kasus tindak kecurangan pemilu. Apalagi saat proses penghitungan surat suara di tingkat KPU Batam, bukan dirinya yang ditunjuk sebagai panitia, melainkan Yudi Kornelis yang memimpin rekapitulasi suara.

"Ketika rekapitulasi, kami dibagi. Saya di tingkat KPPS hingga PPK saja. Sementara di KPU bukan saya, tapi Yudi Kornelis. Kenapa dibagi tugas? Karena pekerjaan itu sangat banyak. Tidak mungkin saya sendiri. Makanya bagi-bagi tugas," terangnya.

Terkait adanya beberapa kali pertemuan dengan caleg yang juga petinggi partai politik, Yani mengaku posisinya hanya kebetulan berada di situ. Dia mengaku hanya mengikuti langkah Ketua KPU Batam, Muhammad Syahdan, kala itu.

"Di Hotel Harmoni One saya tidak tau kalau ada partai politik. Saya diajak makan, ya saya pergi. Eh, tiba di sana ada dari partai politik yang mengajak konferensi pers. Makanya berita dan isu yang berkembang terjadilah dugaan pemufakatan. Termasuk di PIH, juga kebetulan sama sekali saya tidak ada janjian sama SS. Tiba-tiba saja katanya SS ada di situ. Tapi saat itu sama sekali saya tidak ada ketemu. Hanya saat itu polisi mengetahui ada pertemuan, makanya polisi datang mengamankan, yang juga secara kebetulan," ungkap Yani.

Disinggung apakah dirinya menikmati segepok duit dari caleg, dia membantahnya. "Sepeser pun saya tak pernah menerima, karena perbuatan itu salah. Jadi, saya optimis tidak terlibat. Kalau saya salah, tentunya saya takut datang memberikan keterangan," ujarnya.

Yani berharap, berbagai tudingan yang mengarah kepada dirinya yang menyebut terlibat persengkongkolan dalam proses pemilu, agar segera dapat dibuktikan dengan kekuatan hukum. Tidak asal tuding-menuding yang menimbulkan fitnah.

"Inilah politik. Tapi jika ada infromasi saya menerima dan katanya ada nomor rekening, tolong dibagikan kepada saya. Saya juga mau buat laporan," ujarnya.

Sementara itu Yudi Kornelis, komisioner KPU Batam nonaktif lainnya, lebih memilih "kabur" dari wartawan yang menunggu kehadiran ketiga komisioner ini di lobi Ditreskrimum Mapolda Kepri. Bahkan, Yudi lebih memilih memutar jalan melalui pintu belakang untuk masuk ke sentra Gakumdu.

Begitu juga saat istirahat shalat Dzuhur, Yudi menghindar dan langsung ngacir melalui pintu lain hanya agar tidak bertemu dengan wartawan.

Sedangkan Muhammad Syahdan lebih memilih melempar senyumnya ketika berjumpa wartawan. Sesekali iya berbicara, namun untuk perkara yang sedang dijalaninya, iya memilih kuasa hukumnya, Bali Dalo, untuk berkomentar. (*)

Editor: Roelan