Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bentuk Tanda Berduka Kepergian Apriliani Dewi

Bendera Setengah Tiang Berkibar di SMK Permata Harapan
Oleh : Romi Chandra
Selasa | 13-05-2014 | 13:28 WIB
setengah_tiang.jpg Honda-Batam
Bendera Merah Putih berkibar setengah tiang di SMK Permata Harapan, Baloi, sebagai tanda duka kepergian Apriliani Dewi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Berkibarnya Bendera Merah Putih di setiap sekolah, kantor instansi pemerintahan dan tempat lainnya merupakan hal biasa. Namun ada hal yang berbeda di SMK Permata Harapan, Baloi, tempat dimana almarhum Aprliani Dewi menuntut ilmu hingga penghujung usianya yang berakhir tragis.

Meski bendera dikibarkan tetap pada tiangnya, namun pemasangannya tidak sampai ke penghujung tiang, hanya dipasang hingga setengah tiang sebagai tanda berduka seluruh warga sekolah atas kepergian siswinya, Dewi yang ditemukan tewas mengapung tanpa busana di perairan Kampung Dapur Arang III Sijantung, Galang, Jembatan 5 Barelang, Sabtu (10/5/2014) lalu.

Pengibaran bendera setengah tiang, sudah berlangsung semenjak Senin (12/5/2014) kemarin, setelah upacara bendara dilaksanakan. Masih terasa jelas bagi warga SMK Permata Harapan, bagaimana sosok almarhum Dewi yang periang dan mudah bergaul itu.

"Dewi anak yang aktif, disiplin dan tidak pernah bermasalah di sekolah. Tapi dia anak yang keras dan tegas," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Permata Harapan, Dewi Ratih Utami, saat ditemui BATAMTODAY.COM di sekolah, Selasa (13/5/2014).

Meski proses belajar dan mengajar terus berlangsung, pihak sekolah setiap harinya selalu melayat ke rumah duka di Batu Batam, dimana jenazah Dewi disemayamkan sejak dibawa dari Rumah Sakit BP Batam, Minggu lalu.

"Kami merasakan kehilangan yang mendalam. Setiap hari dari pihak sekolah selalu melayat ke rumah duka," tambah Ratih.

Bahkan, saat pemakaman Dewi yang akan dilakukan pada Rabu (15/5/2014) besok, sekitar pukul 11.00 WIB, seluruh warga sekolah, baik guru maupun siswa ikut mengantar Dewi dari rumah duka menuju pemakaman di Temiang.

Pihak sekolah juga berharap kasus tersebut cepat terungkap, dan pelaku bisa dihukum setimpal dengan perbuatannya.

Editor: Dodo