Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diteriaki Maling, Dua Pria Babak Belur Diamuk Massa di Aviari
Oleh : Gokli
Senin | 12-05-2014 | 10:35 WIB
dua-pria-maling1.jpg Honda-Batam
Inilah kedua pria tertuduh maling dan bencong itu.

BATAMTODAY.COM, Batam - Pengunjung pasar Aviari yang terletak di daerah Batuaji, Minggu (11/5/2014) malam geger. Sebab, seorang pemilik toko emas berteriak maling. Pemilik toko yang belum diketahui namanya meneriaki dua pria berperawakan gemulai mencuri emas.

Dua pria yang dituduh mencuri emas itu diketahui bernama Viktor dan Tua. Kedua pria warga Genta II, Batuaji, menjadi bulan-bulanan massa. Sekujur tubuhnya mengalami luka lebam, bahkan wajahnya nyaris tak berbentuk.

Beruntung Polisi Sektor Batuaji cepat turun ke lokasi. Dua pria yang dituduh mencuri emas itu pun berhasil diamankan dari amukan massa.

Sebelum diamankan Polisi, Viktor dan Tua sempat dikurung massa di Pos Sekuriti Pasar Aviari. Dengan kondisi kesakitan, Tua membantah melakukan pencurian. Bahkan, kata dia saat itu mereka serius ingin membeli emas. Namun, uang yang mereka bawa sebanyak Rp2 juta tak cukup untuk membeli emas seberat 5 gram.

"Kami bukan pencuri. Kami tak ada ambil apa-apa, jangan dipukuli lagi," kata dia, memohon agar tak dipukuli warga.

Menurutnya, dia dan Viktor saat itu mencoba tawar menawar harga dengan penjual emas. Karena uang yang mereka bawa tak cukup, keduanya meninggalkan toko emas tersebut berniat mengambil uang tambahan ke rumahnya.

Entah seperti apa, saat mereka beranjak dari toko emas itu, pemilik langsung meneriaki maling. Penjaga parkir dan pengunjung lainnya langsung mengejar dan menghujani pukulan tanpa mengetahui kejadian sebenarnya.

"Silahkan periksa, kami tak ada ambil apa-apa. Kenapa kami langsung dipukuli tanpa ditanya dulu?" katanya, seraya memohon ampun supaya tak dipukuli lagi.

Ada hal menggelikan dalam kejadian tersebut. Melihat kedua pria tertuduh maling itu berpenampilan kemayu, warga pun menuduh keduanya bencong.


Tapi, Viktor dengan tegas membantahnya. "Kami bukan bencong," ujarnya, sembari meringis kesakitan.

Editor: Dodo