Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kota Resort dengan Konsep Tepi Pantai Terbesar di Asia Pasific

Tresure Bay Bintan Siap Diluncurkan pada Kuartal IV Tahun 2014
Oleh : Surya
Rabu | 07-05-2014 | 19:37 WIB
Treasure-bintan1.jpg Honda-Batam
Lanskap Tresure Bay Bintan.

BATAMTODAY, Jakarta - Landmarks Berhad, pengembang properti asal Malaysia yang mengembangkan Tresure Bay Bintan (TBB) dengan konsep waterfront (tepi pantai) menyatakan siap meluncurkan kota resort itu pada kuartal IV tahun 2014 ini.  

Paul Leong, Chief Operating Officer Destination Development Landmarks Berhad mengatakan, Tresure Bay Bintan atau TBB ditargetkan menjadi salah satu ikon kota resort tepi pantai terpadu di Asia untuk para wisatawan, investor, dan pebisnis. 

Pembukaan TBB pada 2014 diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan profil Pulau Bintan sebagai destinasi wisata kelas satu di Asia.

"Untuk tahap pertama, kami berfokus menciptakan pengalaman wisata yang inovatif melalui pengembangan cluster, meningkatkan waktu tinggal, serta pembuatan lanskap yang ikonis untuk memposisikan Treasure Bay Bintan sebagai ikon wisata di Asia," kata Paul dalam rilisnya yang diterima BATAMTODAY.COM di Jakarta, Rabu (7/5/2014).

Menurut Paul, TBB akan menjadi kawasan destinasi wisata atau gerbang menuju Kepri dengan dilengkapi berbagai fasilitasi dan resort bergaya hidup sehat dari Amerika seperti kebugaran, rekreasi, hiburan malam, tempat berbelanja dan lain-lain.

"Resort ini juga akan merangsang kunjungan wisatawan yang stabil dan menambah lapangan pekerjaan baru di Pulau Bintan dan secara konsisten mendorong kenaikan nilai real estate," katanya.

Pengembangan TBB, lanjutnya, akan dibangun berdasarkan cluster-cluster sehingga diharapkan dapat memberi waktu lebih lama dan pengalaman baru yang unik, serta selalu diingat oleh para wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.  

Fasilitas lain yang disediakan di dalam TBB ini adalah Crystal Lagoon, yang merupakan suatu area perairan seluas 6,3 hektar, dimana air laut telah diproses menjadi sejernih kristal. "Fasilitas ini adalah yang pertama kalinya di Asia Tenggara dan memiliki atraksi interaktif untuk berbagai aktivitas air yang aman bagi seluruh keluarga," katanya.

Selain itu, juga akan dibangun sebuah rute pesawat amfibi yang menghubungkan TBB dengan 3.200 pulau lainnya di Kepri. Nantinya, fasilitas transportasi ini dapat membuka akses terhadap area terisolasi lainnya yang belum terjamah untuk dijadikan area wisata komersial.

Di samping itu, letak pelabuhan TBB juga dapat mengoptimalkan layanan kapal feri dan pesawat amfibi untuk beroperasi dari wilayah ini. Paul juga berharap pembangunan TBB ini dapat membuka potensi wisata antar pulau di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).  

"Terdapat banyak pulau indah lainnya, seperti Anambas, Lingga, dan Natuna. Dengan fasilitas logistik yang memadai, kita dapat memberikan pengalaman wisata kepada siapa saja untuk menikmati atraksi alam yang dapat kita jumpai di daerah ini," katanya.

Sedangkan Technical Advisor of Treasure Bay Bintan, John Ballatyne, mengatakan, keberadaan TBB menyediakan peluang investasi yang kuat untuk penduduk Asia yang menginginkan nilai jangka panjang dan potensi keuntungan pada real estate. 

"Treasure Bay Bintan berada pada posisi yang strategis untuk menjangkau penduduk Asia kelas menengah dengan kekayaan berlimpah tiga kali lipat ke 400 juta dollar per tahun. Ini dengan sebuah penawaran yang terintegrasi," kata John.

John menambahkan, kedekatan Bintan dengan Singapura akan menjadikan Bintan menjadi pusat keuangan dan pariwisata di Asia Pasifik, setelah Singapura. 

Ditambah lagi dengan lokasi Bintan yang berada di dalam segitiga Singapura-Johor-Riau akan menjadi pasar yang potensial untuk menyerap 32 juta wisatawan dari total 65 juta wisatawan ASEAN. "Saya kira Treasure Bay menjadi destinasi rekreasi Asia terdepan yang sukses di masa mendatang," katanya. 

Pembangunan TBB pada tahap pertama ini dialokasikan sebesar US$650 juta dengan area terintegrasi seluas 338 hektar di Bintan. Namun, total investasi dalam proyek ini akan mencapai lebih dari US$3,5 miliar dalam 10-12 tahun mendatang.  

Pengembangan tahap pertama akan mencakup area seluas 90 hektar dimana akan dibangun berbagai fasilitas untuk 1.500 atraksi wisata baru dalam lima tahun mendatang, yang saling terhubung dengan laguna, jalur air, dan lajur pejalan kaki.

Pembangunan ini akan menyajikan banyak produk wisata yang pertama kalinya di Asia, dengan mengintegrasikan pengalaman wisata, hiburan, serta kesehatan dan kebugaran, melalui merek internasional maupun regional terkemuka. 

Kota resort ini bertujuan untuk menarik konsumen lintas segmen yang mencari destinasi wisata tepi pantai berkelas di Asia, maupun pembeli properti yang mencari keuntungan di nilai real estate.
 
Editor: Surya