Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kesetaraan Gender

Emansipasi Sudah Selesai, Saatnya Pemberdayaan
Oleh : Riky/TN
Rabu | 25-05-2011 | 08:10 WIB
Isniani Ilyas sabli Istri bupati foto bersama.jpg.JPG Honda-Batam

Para peserta Pendidikan dan Pelatihan Kesetaraan Gender berfoto bersama dengan Istri Bupati Natuna, Isniani Ilyas Sabli, di Cafe and Restaurant Grai, Natuna, Selasa 24 Mei 2011. (Foto: Riky).

Natuna, batamtoday - Isu emansipasi di Indonesia seharusnya telah selesai, karena wanita sudah mendapat persamaan hak dan kesempatan, mulai dari tukang batu hingga menjadi presiden, yabg perlu dipikirkan saat ini adalah soal pemberdayaan, sehinga masalah kesetaraan gender dapat terimplementasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bertanah air.

Demikian disampaikan Ramses Aruan, nara sumber dalam acara Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Peran Serta dan Kesetaran Gender, di Cafe and Restoran Grai, Natuna, Selasa 24 Mei 2011.

"Berbagai profesi sudah dapat dimasuki kaum perempuan, mulai dari tukang batu hingga Presiden, jadi tuntutan emansipasi sudah seharusnya ditinggalkan, karena perjuangan itu sudah selesai dilakukan kaum perempuan Indonesia. Yang perlu digiatkan saat ini adalah pemberdayaan kaum perempuan," jelas Ramses.

Acara pelatihan dan diskusi kesetaraan gender ini dibuka oleh Bupati Natuna yang diwakili Asisten I Walikota, Kamaruddin. Acara dihadiri istri Bupati, Isniani Ilyas Sabli dan para aparat birokrat Kabupaten Natuna.

Bupati Natuna, Ilyas Sabli dalam sambutanya yang dibacakan Kamaruddin mengatakan, kedudukan dan martabat wanita tidak boleh direndahkan oleh kaum pria, hanya karena persoalan perbedaan jenis kelamin. Dengan kesetaraan gender, kaum wanita tidak boleh lagi diperlakukan sewenang-wenang, dilecehkan, dipinggirkan, atau menjadi obyek yang terus diinjak-injak hak-haknya oleh kaum pria.

“Semoga pemahaman Gender di Kabupaten Natuna dapat diterapkan secara positip sehingga kaum wanita mampu berperan aktif mewujudkan Natuna secara bersama-sama,” kata Bupati.

Komitmen untuk memberikan jaminan terpenuhinya hak-hak hak perempuan dan anak haruslah datang dari semua komponen masarakat, agar terwujud perempuan yang sejahtera, berkualitas dan terlindungi, tegas Bupati Natuna.

Ketua Panitia Acara, Yuli Rahma Danita, yang juga Kasi Pemberdayaan Perempuan di Dinas Sosial Kabupaten Natuna mengatakan, acara ini digagas pihaknya adalah memberikan informasi yang jelas tentang pandangan, perbedaan, peran, fungsi dan tanggung jawab perempuan dalam lingkungan masyarakat dan keluarga.

Dengan demikian, tambah Yuli, akan ada peningkatan pemahaman aparatur pemerintahan daerah tentang konsep gender, yang hal itu diharapkan akan memberi dampak pada proses pengintegrasian gender dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengangaran, dan monitoring atas kebijakan program kegiatan pembangunan daerah guna mewujudkan pembangunan yang berperspektif Gender.