Batam, batamtoday - Penggunaan Kartu Fasilitas Bahan Bakar Minyak (BBM) resmi diluncurkan di Batam dan kota ini dijadikan daerah percontohan implementasi sistem monitoring BBM secara tertutup.

"Penerapan kartu fasilitas ini menunjukkan pemerintah daerah telah menjamin ketersediaan BBM bersubsidi dengan sistem pengawasan volume seperti premium dan solar bersubsidi berbasis teknologi informasi," kata Tubagus Haryono, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) di sela-sela peluncuran Kartu Fasilitas BBM di SPBU Seraya Batam, Selasa, 24 Mei 2011.

Tubagus menjelaskan penggunaan sistem pengawasan berbasis teknologi informasi ini diharapkan efektif dalam memantau penyaluran BBM bersubsidi agar tepat sasaran  sesuai dengan lampiran peraturan presiden (PP) nomor 55 tahun 2005 yang telah dirubah dengan PP no. 9 tahun 2006 dimana tercantum konsumen pengguna BBM Bersubsidi.

Menurutnya kartu fasilitas ini sebagai alat kendali terhadap transaksi pembelian BBM bersubsidi ini jauh lebih efektif dibanding alat kendali lain seperti stiker maupun log book.

Implementasi kartu fasilitas saat ini masih terbatas untuk transaksi di SPBU saja dan masih sebatas alat identifikasi kendaraan bermotor sebagai pengguna BBM Bersubsidi. Dengan telah selesainya uji coba terhadap sistem kartu fasilitas, Tubagus berharap pasokan data mengenai kebutuhan BBM disetiap daerah nantinya dapat terperinci secara jelas.

Tubagus mengatakan bagi kendaraan yang sudah teregistrasi dan memperoleh kartu fasilitas wajib menggunakannya untuk setiap transaksi pembelian BBM bersubsidi di seluruh SPBU yang ada di seluruh kota dan kabupaten se-Indonesia.

Bagi yang belum, Tubagus mengatakan masih ada batas registrasi hingga 1 September 2011 mendatang bagi masyarakat untuk mendapatkan Kartu Fasilitas BBM ini.