Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jamaludin: Pejabat dan Masyarakat Jangan Hambat Investor Masuk ke Karimun
Oleh : Alrion/TN
Selasa | 24-05-2011 | 12:41 WIB
pelabuhan karimun.jpg Honda-Batam

Pelabuhan Karimun, Kepulauan Riau.

Karimun, batamtoday  - Pejabat dan masyarakat diharapkan tidak menghambat masuknya investor ke Kabuapten Karimun, karena karimun sebagai wilayah Free Trade Zone (FTZ) sangat membutuhkan pertumbuhan ekonomi.

Demikian dikatakan Anggota Komisi A DPRD Karimun, Kepulauan Riau, Jamaluddin, dan dia menengerai masih ada perilaku dari pejabat maupun masyarakay yang membuat investor enggan masuk ke Karimun.

"Pejabat biasanya memperlambat proses perizinan dan melakukan pungli, sehingga hal ini membuat investor berpikir ulang untuk menanmkan uangnya di Karimun," kata Jamaluddin kepada batamtoday, Selasa 24 Me1 2011.

Dilain pihak, masyarakat yang wilayahnya dilirik sebagai lokasi investasi, kerap melakukan unjuk rasa dengan maksud mecari perhatian lebih dari investor. Menurut Jamaluddin, cara-cara demikian sudah bukan zamanya lagi, dan dinilai hal itu hanya akan menghambat masuknya modal ke Karimun.

"Jadi kepada para tokoh masyarakat saya himbau, agar lebih arif menyikapi masuknya investor ke wilayahnya. Saya berharap peluang itu dimanfaatkan sebesar-besarnya, jangan malah dihalang-halangi," himbau Jamaluddin.

Sementara itu, kepada pihak kepolisian Jamaluddin meminta lebih tegas melakukan penegakan hukum, jika dikektahui adanya praktik pungli yang dilakukan oknum aparat pemerintah, demi menjaga citra Karimun yang sudah ditetapkan sebagai zona perdagangan bebas.

"Kalau pejabatnya sendiri menghallangi masuknya investor, kan gak bener. Pungli dan memperlambat proses perojinan adalah perilaku yang dapat menbuat investor mundur dari Karimun," tegas Jamaluddin.

Jamaluddin bahkan meminta pihak kepolisian untukn tidak ragu-ragu melakukan tindakan represif terhadap oknum pegawai pemerintah dan warga masyarakat yang menghambat realisasi investasi di Karimun.

"Polisi tidak perlu ragu untuk represif atas tindakan-tindakan yang mengarah kepada menghambat investasi di Karimun, dan dapat diketahui perbuatan tersebut jelas melanggar hukum." kata dia.

Jamaluddin mengharap, pejabat dan masyarakat bersatu padu untuk menciptakan suasana nyaman, agar para investor tertarik menanamkan uang di Karimun.

"Ciptakan suasan nyaman, bukan situasi yang tidak pasti," pungkas Jamaluddin.