Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perahu Pembawa Minah Nyaris Tenggelam di Perairan Karimun
Oleh : Alrion/TN
Selasa | 24-05-2011 | 11:28 WIB
IMG00336-20110524-1030.jpg Honda-Batam

10 jirigen minyak tanah yang dibawa boat pancung asal Batam diamankan di Polsek Pelabuhan Karimun, Selasa 24 Mei 2011. (Foto: Alrion).

Karimun,batamtoday - Sebuah boat pancung yang memuat minyak tanah (minah) nyaris karam di Perairan Karimun pada selasa, 24 mei 2011 pagi ini, sekitar pukul 08.10 WIB. Penyebabnya karena boat menabrak buya.

Lokasi kejadian berjarak kurang lebih 1 mil dari Pelabuhan Domestik Karimun, sehingga petugas Polsek Pelabuhan dapat melakukan penyelamatan dengan cepat dan mudah. Boat

Kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, tekong boat Amir (36) dan Supriadi (26) berhasil selamat. Di dalam boat tersebut terdapat 10 jirigen minyak tanah (minah) yang dibelinya di Karimun dan rencanaya akan dibawa ke Batam.

Kepada batamtoday Amir, mengungkapkan ia terpaksa membeli minah di Karimun karena masih mudah didapat, dan ia mengaku membeli 10 jiregen dengan harga per jiregen Rp150.000. Mencari minah di Batam, jata Amir sulit, dan ia mengaku telah membeli minyak di karimun sebanyak 10 kali.

"Saya sudah 10 kali bolak balik Batam-Karimun, Minyak tanah itu saya beli untuk keperluan sendiri, dan sisanya saya jual eceran," aku Amir.

Masih kata Amir, warga Tanjung Uma itu, penyebab terjadinya kecelakaan laut atau karamnya kapal karena menabrak buya, dan saat itu air masuk ke dalam boat. Saat dirinya sibuk mengeluarkan air dari dalam bot, kapal langsung menabrak buya. Bagian depan  boat pancung dari kayu itu langsung pecah, saat itulah boat pancung langsung karam, mereka berenang menyelamatkan diri.

Kapolsek Kawasan Pelabuhan Karimun AKP Wiwit Ari M, membenarkan kejadian tersebut, dan katanya pihaknya sedang memintai keterangan awak boat. Menurut Wiwit, minah tidaklah boleh dibawa keluar dari Karimun, karena itu adalah jatah karimun.

"Kami akan melakukan penyelidikan dalam kasus ini, apakah telah terjadi pelanggaran migas atau tidak kata Wiwit, kedua kru boat pancung saat ini kami minta keterangan, penyebabnya kemungkinan adalah karena muatan boat pancung melebihi kapasitas," ujar Wiwit.