Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tukang Masak di Panti Asuhan Ya Bunayya Laporkan Tindak Kekerasan Pengurus ke Polisi
Oleh : Romi Chandra
Senin | 28-04-2014 | 16:23 WIB
Nuraini-di-Mapolresta-Barelang1.jpg Honda-Batam
Nuraini saat melaporkan tindak kekerasan pengurus Panti Asuhan Ya Bunayya ke Mapolresta Barelang. (Foto: Romi Chandra/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Nuraini, 55 tahun, tukang masak di di Panti Asuhan Ya Bunayya, Kelurahan Cate, Galang, memilih kabur dengan membawa anak panti dari panti. Tindakan itu dilakukan karena banyaknya tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh ustaz Elfriandi Sukma alias ustaz Bro (27), pengurus panti.

Selain itu, Nuraini juga membuat laporan ke Mapolresta Barelang atas kekerasan yang sering dialami anak panti akibat ulah pengurus panti tersebut. Kepada wartawan, Nuraini mengaku melaporkan tindak kekerasan yang dialami MM (7) dan AS (9), yang sudah tidak tinggal di panti asuhan tersebut karena dibawa pergi oleh dirinya.

Kekerasan yang terjadi pada MM dan AS ini ternyata sudah lama mereka alami bersama belasan anak panti lainnya. Menurut Nuraini, kekerasan yang dialami anak-anak panti itu sudah berlangsung hampir dua tahun.

Malah, ungkap Nuraini, penyiksaan oleh ustad Bro masih berlanjut meski anak-anak tersebut tidak lagi tinggal di panti. "Keduanya (MM dan AS, red) disiksa setelah saya bawa pergi dari panti. Mereka dikejar dan dipukuli ustaz Bro saat bertemu di Simpang Kepri Mall," kata Nuraini di Mapolreta Barelang, Senin (28/4/2014).

Kejadian di simpang jalan itu berawal saat MM dan AS berjualan minuman ringan pada  Minggu (20/4/2014) lalu. Saat sedang berjualan, ustaz Bro yang sedang melintas dengan beberapa anak panti lainnya melihat MM dan AS.

Melihat MM dan AS, sang ustaz langsung turun dari mobil dan mengejar mereka. Sial bagi MM, ia tertangkap oleh Ustaz Bro dan dua anak panti yang ikut bersama.

"Keduanya (MM dan AS) ikut jualan koran dan minuman di simpang Kepri Mall bersama orang tuanya setelah keluar dari panti. Ustaz bro yang mengejar berhasil menangkap MM dan tangannya dipegang dua anak panti lainnya," kata Nuraini menceritakan apa yang dikatakan MM ke dia.

Hal tersebut juga diakui MM yang ikut bersama Nuraini ke Mapolres. Setelah dipegang dua anak panti, dia mendapat pululan dari ustaz Bro. "Perut saya dipukul ustad Bro. Sekarang masih ada bekasnya," ungkap MM sambil memperlihatkan bekas pukulan yang ia terima di perut sebelah kanan.

Sementara AS berhasil minta tolong pada sejumlah anak punk hingga ia terbebas dari kejaran ustaz Bro. Setelah kejadian itu, MM dan AS mengadu pada Nuraini dan mendampingi kedua anak tersebut melapor ke kepolisian.

Menurut pengakuan MM dan AS, selama tinggal di panti asuhan, mereka kerap mengalami kekerasan hanya karena hal-hal kecil. "Kalau dipanggil terus datang terlambat, kami dipukul pakai tangga, pakai sapu dan kayu," ujar AS diiyakan anak lainnya. (*)

Editor: Roelan