Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cemari Sumur Warga di Batu Hitam Tanjungpinang

Kontraktor akan Perbaiki Bak Penampungan SWRO dalam Tempo 10 Hari
Oleh : Habibi
Selasa | 08-04-2014 | 15:09 WIB
Robert_pasaribu-2.JPG Honda-Batam
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjungpinang, Robert Pasaribu.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tanjungpinang, Robert Pasaribu, memastikan PT Artha Envirotama selaku kontraktor yang bertanggung jawab terhadap keretakan bak penampungan instalasi pengolahan air laut Sea Water Reverse Osmosis (SWRO), akan memperbaiki kerusakan terhitung 10 hari dari sekarang. Saat ini pihak kontraktor sedang menunggu kiriman material dari Jakarta untuk melakukan perbaikan tersebut.

"Menurut PPK-nya (Pejabat Pembuat Komitmen, red) Ibu Mince, kira-kira 10 hari dari sekarang kerusakan tersebut sudah mulai bisa diperbaiki," ujar Robert saat dihubungi, Selasa (8/4/2014).

Dijelaskannya, saat ini pihak kontraktor sedang menunggu bahan berupa cairan untuk melapisi keretakan yang terjadi di bak penampungan tersebut. Sayangnya, Robert tidak bisa memastikan bahan apa dan bagaimana nantinya proses perbaikan keretakan bak penampungan itu.

"Tidak dibongkar ulang. Nanti itu prosesnya akan disiram cairan dan kemudian dilapisi," katanya.

Robert menegaskan, keretakan yang terjadi di bak penampungan tersebut murni dikarenakan pengerjaan yang kurang cermat. "Itu murni pengerjaannya kurang cermat. Entah karena materialnya yang kurang. Memang pada intinya ini karena kurang cermatlah," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, akibat keretakan di bak penampungan tersebut, air di 10 sumur milik warga Batu Hitam RT 01/RW03, Kecamatan Tanjungpinang Barat berasa asin akibat tercemar air laut dari instalasi SWRO.

Hal ini semakin diperkuat setelah Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Tanjungpinang melakukan pengambilan sampel enam sumur milik warga, beberapa waktu lalu. Dari hasil tersebut, diketahui bahwa asinnya air sumur warga itu disebabkan karena tercemar air laut dari instalasi pengolahan air SWRO.

"Enam sumur yang dijadikan sampel dari sepuluh sumur yang tercemar letaknya memang berdekatan dengan instalasi SWRO tersebut. Dapat dipastikan rasa asin yang dihasilkan oleh sumur warga tersebut memang dikarenakan tercemar oleh air laut dari instalasi SWRO," kata Gunawan Grounimo, Kepala BLH Kota Tanjungpinang, beberapa waktu lalu. (*)

Editor: Roelan