Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ditodong Parang, Karyawan di Bandara Hang Nadim Kehilangan Harta Benda
Oleh : Hadli
Selasa | 08-04-2014 | 14:09 WIB

BATAMTODAY.COM, Batam - Desi Gunawan (25), warga Perumahan Nongsa Asri, Batu Besar, Kecamatan Nongsa, menjadi sasaran perampokan oleh orang tak dikenal (OTK) pada Senin (7/4/2014) sekitar pukul 5.30 WIB, di depan Perumahan Permata Bandara.

"Saya tidak berdaya ketika itu. Saya diancam dengan parang panjang di leher saya," ujarnya kepada wartawan dengan penuh rasa trauma yang masih melekat dalam ingatannya, Selasa (8/4/2014).

Diceritakannya, sekitar pukul 5.20 WIB, dia keluar dari rumah. Mulai dari simpang Perumahan Nongsa Asri, Desi mengaku sudah mengetahui ada kendaraan roda dua di belakangnya.

Sambil jalan pelan menggunakan sepeda motor Mio Soul bernomor polisi BP 5457 EO warna hitam, Desi menuju kantornya PT Mandai Prima Angkasa di ruko Permata Bandara untuk mengisi absensi sebelum melakukan aktivitasnya sehari-hari bekerja di lounge ruang eksekutif Bandara Internasional Hang Nadim Batam. 

"Tidak jauh dari simpang Perumahan Permata Bandara, motor saya dipepet pakai motornya. Kena belakang motor saya. Setelah itu, motornya disilangkan di depan motor saya. Dia langsung turun dengan parang di tangannya dan langsung duduk di belakang saya dengan menodongkan parang panjang di leher saya," ujarnya.

"Dia bilang, ikut saya. Saya tanya mau kemana pak? Dia bilang, ikut saja. Lantas saya bilang, kalau mau ambil barang saya ambil aja pak. Dia langsung mengambil tas saya dan langsung pergi," tutur Desi menirukan percapakannya dengan pelaku.

Menurutnya, isi dalam tas yang digondol perampok ada ponsel dua unit terdiri dari BlackBerry dan Samsung serta surat-surat berharga dan uang sebesar Rp200 ribu.

Selain masih merasa trauma, Desi pun mengaku jari kelingnya mengalami luka akibat menahan parang pajang pelaku yang ditempelkan di lehernya. "Parang panjang pelaku sangat tajam seperti telah diasah sebelum beraksi. Jari saya sampai luka karena nahan parang itu," katanya lagi.

Desi mengaku mengenali wajah pelaku jika berjumpa. Dengan ciri-ciri tinggi sekitar 170 cm, berbadan kurus rambut ikal berkulit hitam. Namun ia kurang perhatikan apakah ada tanda tato ataupun tanda lainnya yang ada di tubuh pelaku, karena lampu jalan sepanjang arah Batu Besar padam.   

Setelah kejadian itu, hingga saat ini Desi belum masuk kerja, bahkan untuk keluar dari rumah Desi mengaku minta ditemanin akibat trauma. Bahkan Desi belum sempat membuat laporan setelah kejadian.

"Rencananya hari ini mau buat laporan, masih nunggu tetangga depan," tutupnya.

Editor: Dodo