Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Komisi IV DPRD Pertanyakan Transparansi Penerimaan Siswa Baru di Batam
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 03-04-2014 | 15:30 WIB
ppdb-smk-negeri-1.jpg Honda-Batam
Sejumlah calon siswa mendaftar di salah satu sekolah negeri di Batam. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Komisi IV DPRD Batam mempertanyakan transparansi Dinas Pendidikan (Disdik) terhadap nilai yang dapat diterima dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) di setiap sekolah. DPRD merasa perlu tahu hal itu lantaran Disdik beralasan bahwa jebloknya hasil try out UN akibat kesalahan sistem penerimaan siswa baru.

"Memang, jumlah siswa sampai melebihi 40 orang dalam satu kelas mempengaruhi. Tapi kita balik bertanya, ketika dilakukan penerimaan siswa baru, adakah Disdik terbuka dengan nilai berapa sebenarnya anak diterima? Dan yang dapat kita tangkap, berarti mereka yang menyalahi aturan," tegas Udin P Sihaloho, Wakil Komisi IV DPRD Batam, Kamis (3/4/2014).

Kalaupun disebut ada tekanan dari oknum dewan untuk memasukkan siswa ke sekolah, Udin meminta Disdik untuk mengungkap seberapa banyak yang dibantu dewan. "Apakah sampai ratusan?" tukas Udin.

Dia mengatakan, masyarakat mengadu ke dewan karena mereka menilai anaknya mampu berkompetensi secara benar dan bisa tertampung. "Hanya saja karena tidak ada transparansi nilai yang dapat diterima pada PPDB, makanya banyak oknum yang bermain dan mendahulukan anak yang orang tuanya sanggup bayar," tuding Udin.

Udin mencontohkan, saat penerimaan siswa baru suatu sekolah bisa menampung sampai tujuh atau delapan kelas, Tapi sekolah tersebut hanya menyediakan lima kelas dengan jumlah penerimaan murid per kelas sebanyak 34 siswa atau maksimal 40 siswa.

"Nah, di sana mereka bermain dan beralasan banyak orang tua murid yang mendesak ingin memasukkan anaknya, adanya bantuan dewan atau lain sebagainya dan menambah ruangan kelas dengan alasan mengambil labor untuk menjadi kelas," katanya.

Namun untuk penambahan ruangan tersebut, para orang tua murid dikenakan biaya dengan beragam alasan. "Saya tahu bagaimana permainan oknum-oknum di dalamnya. Kalau dikatakan karena ada permintaan dewan memasukkan siswa, memangnya yang diminta dewan itu sampai ratusan? Paling hanya satu dua orang karena memang nilainya memadai," jelas Udin.

Diberitakan sebelumnya, nilai try out UN 2014 baik tingkat SMA/SMK dan SMP/MTS mengalami penurunan drastis. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam Muslim Bidin mengakui jebloknya hasil ini akibat kesalahan sistem penerimaan siswa baru.

"Iya, memang itu salah Disdik saat penerimaan siswa baru. Tiga tahun yang lalu kita terlalu toleran dalam penerimaan siswa," ujar Muslim Bidin, Rabu (2/4/2014) kemarin.

Tidak selektif saat penerimaan siswa baru itu membuat satu ruang sekolah bisa menampung melebihi kapasitas, sehingga siswa juga tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar.

"Seharusnya dalam satu kelas itu 34 siswa tetapi yang kita temui baik SMA maupun SMP sekarang satu kelas mencapai 50 orang siswa," kata Muslim. (*)

Editor: Roelan