Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Formappi Sebut Kinerja Anggota DPR Periode 2009-2014 Mengecewakan
Oleh : Surya
Kamis | 03-04-2014 | 15:25 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi)  menilai anggota DPR Periode 2009-20114 memiliki produktivitas rendah atau buruk sebagai wakil rakyat.  


Kinerja mereka selama menjadi wakil rakyat tidak ada  bisa dibanggakan dan sangat mengecewakan bagi masyarakat.

Anggota DPR  Periode 2009-2014 itu  mendapat nilai sangat buruk alias rapor merah, tapi 61,3 persen persen lebih dari 519 anggota DPR kinerjanya sangat buruk. Tapi ada juga yang  Tapi ada juga yang mendapat nilai bak dan cukup, tapi itu tidak banyak. 
 
Bahkan Formappi menegaskan hanya empat dari 519 anggota DPR RI yang mendapat nilai sangat baik  dengan nilai di atas 8, dengan skala 1 hingga 10.

"Muhidin Said, Riswan Tony, Ali Wongso H Sinaga, dan Aditya Anugrah Moha mendapat nilai sangat baik," kata Sebastian Salang, Ketua Formappi  dalam rilis rapor anggota DPR di Gedung Joang, Jakarta, Kamis (3/4/2014).

Muhidin Said (Sulawesi Tengah), Ali Wongso (Sumatera Utara), dan Aditya Anugrah Moha(Sulawesi Utara) merupakan anggota Fraksi Golkar. Sementara Riswan (Lampung) duduk sebagai anggota DPR di Fraksi PKB.  

"Wakil perempuan yang nilainya bagus 8,07 dengan predikat baik hanya satu, yaitu DR Dewi Aryani dari PDIP, dari Komisi VII.  Lainnya, 5 persen mendapat nilai baik, 14 persen anggota perempuan mendapat nilai cukup. Sebanyak 23 persen mendapat nilai buruk dan 58 persen sangat buruk," kata Sebastian. 

Sebastian juga mengatakan, kinerja anggota DPR laki-laki ternyata sama sekali tak membanggakan. Sebanyak 84 persen pria yang duduk sebagai anggota DPR RI memiliki kinerja buruk.

"Mayoritas anggota, 62 persen mendapat nilai sangat buruk dan 22 persen mendapat nilai buruk. Jika yang sangat buruk dan buruk digabung, 84 persen anggota DPR laki-laki nilai kinerjanya buruk," katanya. 

Sementara itu, hanya satu persen dari seluruh anggota laki-laki yang memiliki nilai sangat baik, yakni nilai delapan ke atas. "Enam persen memiliki nilai rapor baik. Dan anggota yang mendapat nilai cukup sebanyak sembilan persen," katanya.  

Adapun penilain terhadap kinerja anggota DPR periode 2009-2014, selengkapnya adalah dari 519 anggota DPR hanya 0.8 persen yang  mendapat nilai sangat baik. Ada 5,6 persen mendapat nilai baik, sekitar 29 orang. Yang mendapat nilai cukup hanya 9,8 persen, mendapat nilai buruk 22,5 persen, sisanya, 61,3 persen mendapat nilai sangat buruk," ungkapnya. 

Sedangkan dari 9 fraksi di DPR, hanya Fraksi Golkar yang mendapat nilai rata-rata 5,75 persen atau cukup baik. Fraksi PKB mendapat nilai rata-rata 5 atau buruk, sedangkan 7 Fraksi lainnya, yakni Fraksi PDIP, Fraksi PAN, Fraksi PPP, Fraksi Gerindra, Fraksi Hanura, F-PKS dan Fraksi Demokrat  hanya mendapat nilai rata-rata berkisar 2 sampai 3 atau sangat buruk.
 
Sebastian  menegaskan, Keseluruhan rapor anggota DPR versi Formappi menyatakan 61,3% memiliki nilai kinerja yang sangat buruk. Formappi pun meminta agar kinerja DPR semakin ditingkatkan.

"Mengacu pada rapor ini dan jika punya sense of serving (rasa pelayanan), anggota DPR dapat berbenah diri untuk meningkatkan kualitas kinerjanya. Demikian juga jika fraksi mempunyai sense of responsibility (rasa tanggungjawab) atas kualitas kinerja anggotanya, dapat mengacu kelemahan-kelemahan yang tergambar dalam rapor ini," tegas Ketua Formappi ini. 

Riset ini hanya meneliti 519 anggota dari total 560. Jumlah tersebut telah dikurangi anggota yang meninggal dan PAW (Pergantian Antar Waktu). Pimpinan DPR juga tak dinilai, karena basis penilaian adalah kerja komisi per komisi.

Tahun yang menjadi fokus penilaian adalah 2012. Sebab di tahun itu menjadi pusat keaktifan anggota karena produktivitas DPR tengah tinggi-tingginya.

Sementara untuk 2014, FORMAPPI tak menilainya karena banyak kegiatan politik. Anggota DPR pun dipastikan lebih sibuk di daerah pemilihan untuk partai masing-masing ketimbang di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta.

Editor : Surya