Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anwar Ibrahim Dikaitkan dengan Pilot MH370
Oleh : Redaksi
Kamis | 20-03-2014 | 12:00 WIB
anwar_ibrahim.jpg Honda-Batam
Anwar Ibrahim (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Kapten pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang, Zaharie Ahmad Shah, rupanya dikenal sebagai pendukung pemimpin oposisi, Anwar Ibrahim. Fakta ini menjadi isu terbaru di panggung politik Malaysia. Elite politik saling menuduh rivalnya mengeksploitasi krisis nasional.

Kapten Zaharie rupanya saudara jauh menantu Anwar. Zaharie juga telah menyuarakan dukungannya bagi Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan Anwar.

Namun Anwar mengatakan tidak terlalu mengenal pilot berusia 52 tahun tersebut. Ia juga menolak spekulasi publik bahwa Kapten Zaharie adalah biang keladi hilangnya MH370.

"Tidak ada satu pun bukti bahwa (hilangnya MH370) disebabkan oleh tindakan tak biasa dari Zaharie atau saya," kata Anwar dalam sebuah wawancara, Selasa lalu.

Anwar, 66 tahun, merupakan politikus yang sering disorot media di negara muslim berpenduduk 28 juta orang tersebut. Pada 7 Maret, ia divonis bersalah melakukan sodomi dengan seorang ajudan prianya.

Anwar sendiri telah menyangkal tudingan itu dan menilai kasus ini sebagai upaya untuk mengakhiri karier politiknya. Ia telah dipenjara enam tahun untuk kasus sodomi lainnya -yang juga disangkalnya- sebelum hukumannya dicabut pada 2004. Anwar telah membantah semua tudingan yang diarahkan kepada dirinya.

Zaharie adalah paman jauh dari menantu Anwar. Ia dikenal sebagai "loyalis partai" yang tidak memegang jabatan apapun di PKR.

Partai Anwar tersebut merupakan bagian dari koalisi Pakatan Rakyat yang terdiri dari tiga partai. Koalisi oposisi itu hampir sukses mengungguli koalisi penguasa Malaysia, Barisan Nasional, dalam pemilihan umum tahun lalu.

"(Zaharie) sangat bersemangat soal reformasi, demokrasi, dan kebebasan di Malaysia," kata Anwar. Ia bertemu pilot itu dengan singkat pada rapat partai politik dan pertemuan sosial lainnya.

Tokoh oposisi tersebut saat ini bebas dengan jaminan, seraya menunggu hasil naik banding untuk kasus sodomi terakhirnya. Dalam wawancara, Anwar juga mengritik cara pemerintah Malaysia menangani investigasi.

"Cara dan manajemen krisis dinilai tidak kompeten," kata Anwar.

Ia merujuk pada serangkaian pernyataan penyelidik Malaysia yang terkadang saling bertentangan. "Mereka seperti menyembunyikan sesuatu. Laporannya tidak transparan. Ini menimbulkan kecemasan. Warga Malaysia dibuat sangat marah."

Pemerintah Malaysia secara tidak langsung merespons pernyataan Anwar tersebut dalam sebuah konferensi pers terkait pencarian MH370, Selasa.

"Saya juga ingin menyatakan bahwa pencarian MH370 lebih besar ketimbang politik," kata Menteri Pertahanan dan Menteri Perhubungan, Hishammuddin Hussein. "Saya meminta semua warga Malaysia mengesampingkan perbedaan dan bersatu dalam masa sulit ini, sementara kami fokus mencari pesawat dan 239 penumpang di dalamnya." (*)

Sumber: The Wall Street Journal