Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jumhur Mengaku Masuk PDI Perjuangan demi Memperjuangkan TKI
Oleh : Redaksi
Rabu | 19-03-2014 | 14:44 WIB
jumhur_hidayat.jpg Honda-Batam
Jumhur Hidayat. (Foto: Istimewa).

BATAMTODAY.COM - Mantan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jumhur Hidayat, mengaku motivasinya masuk ke Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan adalah demi memperjuangkan TKI.

"Bahwa saya kemudian dicopot sebagai Kepala BNP2TKI, itu adalah risiko perjuangan. Saya sudah siap untuk semua risiko atas keputusan saya masuk PDI Perjuangan," kata Jumhur, seperti dikutip Baranews.co, Rabu (19/3/2014).

Jumhur mengatakan, masuk ke PDIP, sama sekali ia tidak membuat komitmen politik. "Penalaran saya sederhana saja, perjuangan tenaga kerja harus dengan partai politik berwawasan kebangsaan," tegasnya.

"Kalau kita punya sikap, kan harus ditunjukkan, dibuktikan dengan tindakan. Sehingga omongan sesuai dengan tindakan, supaya perjuangan terwujud," kata Jumhur lagi.

Jumhur adalah satu dari beberapa mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menolak kedatangan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Rudini ke kampus ITB.

Akibatnya, mereka dipecat sebagai mahasiswa ITB, kemudian diadili dan masuk penjara. Unjuk rasa tersebut dikenal sebagai Peristiwa 5 Agustus. Mereka adalah Fadjroel Rachman, Enin Supryanto (Ang Chiang Ning), Arnold Purba (kini almarhum), Jumhur Hidayat, Bambang Sugianto.

Kembali ke soal perjuangan TKI,  Jumhur mengatakan, ia sudah memperkirakan, sikapnya mendeklarasikan diri mendukung PDIP, bisa berbuntut pencopotan jabatannya sebagai Kepala BNP2TKI. Untuk itu, dia siap.

Editor: Dodo