Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penderita Kanker Pankreas Sering Didiagnosis Diabetes
Oleh : Redaksi
Rabu | 19-03-2014 | 08:00 WIB

BATAMTODAY.COM - PENELITI dari Universitas Melbourne, Australia, telah menunjukkan bahwa ada hubungan antara kanker pankreas dan diabetes.

Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan di Annals of Surgical Oncology, sejumlah dokter bekerja sama para matematikawan memeriksa data sepanjang 1973 - 2013 untuk menyimpulkan adanya hubungan (yang tergantung waktu) antara pasien yang didiagnosis menderita diabetes dan kanker pankreas.

Sebuah tinjauan dari 88 studi internasional hingga saat ini adalah analisis terbesar pada topik yang dipublikasikan.

Dr Mehrdad Nikfarjam, spesialis hati, pankreas dan empedu dari Departemen Bedah di Universitas Melbourne mengatakan, kanker pankreas sering didiagnosis ketika sudah sampai ke tingkat lanjut atau sudah pada status incurrable (tak ada kemajuan untuk disembuhkan).

"Ini adalah penelitian penting yang menyoroti para dokter dan pasien dengan diagnosis awal diabetes tanpa penyebab yang jelas, maka diagnosis kanker pankreas harus dipertimbangkan," katanya seperti yang dilansir dalam rilis resmi Universitas Melbourne.

"Hasil penelitian menunjukkan risiko kanker pankreas adalah menjukkan kemungkinan terbesar setelah diagnosis diabetes, tapi tetap meningkat setelah diagnosis. Adanya diabetes tetap merupakan faktor risiko sederhana bagi pengembangan kanker di kemudian hari."

Sementara itu jumlah kanker pankreas dalam populasi masih relatif rendah. Karena itu, studi ini menunjukkan bahwa program skrining harus dipertimbangkan.

"Prioritas skrining harus pada pasien dengan diabetes awal tetapi kemudian dapat diperluas untuk pasien diabetes lama," kata Dr Nikfarjam.

"Serangan diabetes awal lebih menonjol pada orang di atas usia 55 tahun. Ini mungkin penting untuk mempertimbangkan skrining semua (penderita) diabetes awal sebagai kanker pankreas, terutama mereka yang tidak memiliki faktor risiko yang signifikan untuk mengembangkan diabetes di tempat pertama." (*)

Editor: Roelan