Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Ada 'Multilevel' Outsourcing di PT SMOE Indonesia
Oleh : Hadli
Selasa | 18-03-2014 | 15:23 WIB
smoe indonesia.jpg Honda-Batam
PT SMOE Indonesia.

BATAMTODAY.COM, Batam - PT SMOE yang berada di Kabil Industri Estate (KIE), Kecamatan Nongsa sebagai pelaksana pengerjaan proyek milik PT Bechtel APLNG, diduga menjalankan praktik 'multilevel' outsourcing atau menggunakan sub kontraktor lebih dari satu perusahaan.

Sumber BATAMTODAY.COM di kalangan buruh, di perusahaan itu menyebut setidaknya ada 10 lebih perusahaan subkon yang digunakan PT SMOE untuk dua proyek yang dikerjakan milik PT Bechtel APLNG, salah satunya pengerjaan pipa raksaksa.

"Selama ini banyak orang tidak tahu, kalau PT SMOE mendapat proyek dari PT Bechtel. Bukan pemilik proyek langung. Dalam pelaksanaannya, PT SMOE memberikan lagi pekerjaannya kepada subkon. Kalau tidak salah ada sebanyak lebih 10 subkon yang berada di PT SMOE saat ini," ujar sumber, belum lama ini.

Menurutnya, gejolak 3.000 buruh subkon-subkon PT SMOE sudah terjadi sekitar tiga bulan lalu dan telah disampaikan kepada atasan masih-masing. Namun aspirasi buruh tidak pernah ada hasil, hingga buruh mengamuk pada Jumat (14/3/2013) lalu. "Aksi itu spontan, tidak ada rencana. Mengamuknya ketika buruh dikumpulkan pada Jumat pagi itu, karena terjadi pemotongan sepihak," terangnya.

‎Lebih jauh dikatakannya, setidaknya ada 10 item yang dituntut buruh selain terjadinya pemotongan intensif secara sepihak. Salah satunya juga masalah pemotongan pajak.  Pada perundingan Senin (17/3/2014) kemarin, Herry Pranata, HRD Manager PT SMOE kepada BATAMTODAY.COM membenarkan adanya lebih dari satu subkon yang digunakan perusahaan SMOE saat ini.

Namun dia mengaku tidak mengurus masalah subkon tersebut. Ketika dikonfirmasi adanya lebih dari 10 subkon yang digunakan Herry menepis dengan cepat. "Saya tidak mengurus masalah subkon. Dan bukan kewenangan saya untuk menjelaskan. Saya hanya mengurus masalah buruh yang demo aja. Siapa bilang ada 10 lebih, tidak sampai segitulah, tapi saya tidak ada kewenangan untuk menjawab," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Zarefriadi yang dikonfirmasi terkait dugaan ini belum memberikan keterangan.

Editor: Dodo