Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Krisis Listrik di Pulau Bintan Berakhir

Pembangkit Listrik Bertenaga CNG Diluncurkan di Bintan
Oleh : Redaksi
Jum'at | 14-03-2014 | 21:17 WIB
GratiCNG3-17544.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Krisis listrik di Pulau Bintan untuk sementara ini bakal berakhir. Maxpower Indonesia, perusahaan pembangkit listrik dari Navigat Group, melalui siaran persnya, Kamis (13/3/2014) kemarin mengumumkan telah meluncurkan  pembangkit listrik pertama bertenaga compressed natural gas (CNG) yang disuplai dari laut.

Pembangunan dan pengembangan pembangkit berkapasitas 6 MW di Kabupaten Bintan itu menghabiskan anggaran 4 juta dolar Amerika, dan telah selesai hanya dalam waktu dua bulan. PT PLN sendiri telah setuju untuk membeli listrik dari pembangkit yang sepenuhnya milik Maxpower ini selama lima tahun.

Pembangkit ini akan dioperasikan dengan menggunakan CNG yang dipasok dari PLN Batam, yang diangkut ke Bintan dengan menggunakan kapal. Sementara, listrik yang dihasilkan dari dua mesin gas Jenbacher besutan General Electric itu akan langsung disalurkan ke PLN.

Teknologi canggih yang digunakan pada pembangkit ini akan mengurangi emisi karbon hingga setengahnya dan bisa memangkas biaya produksi hingga 35 persen dibandingkan dengan bahan bakar diesel. Dengan demikian, PT PLN bisa menghemat hingga 4,5 juta dolar dalam setahun hanya dari proyek ini saja.

Sebastiaan Sauren, Chief Operating Officer dan Co-Founder dari Navigat Group, mengatakan, pihak PLN sendiri sudah menyatakan akan menggantikan generator diesel yang berbiaya mahal dan sangat polutif.

"Teknologi modular kami yang rendah emisi dan rendah biaya ini cocok dengan topografi kepulauan itu. Kami berencana untuk menerapkan teknologi yang serupa di seluruh Indonesia," katanya.

Sementara itu, peluang di Bintan dan Batam sendiri minimal 200 MW. "Dan mengingat penghematan biaya yang dapat  kami sediakan untuk PLN, secara ekonomis ini menguntungkan. Ini adalah yang pertama dari banyak pembangkit listrik bertenaga CNG yang akan disuplai dari laut. Kami siap bekerja sama dengan PLN untuk meningkatkan kapasitas listrik di Bintan," ujarnya.

Direktur Pengembangan Komersial dan Bisnis PLN Batam, Ardian Cholid, menambahkan, proyek perdana ini merupakan solusi yang unik dan inovatif yang bisa diandalkan, cepat, dan lebih terjangkau untuk kepulauan Indonesia.

"Ini akan mengubah mekanisme pasokan listrik di Bintan, mengurangi ketergantungan diesel dan emisi karbon, dan mencapai penghematan biaya yang sangat signifikan. Pembangkit listrik baru Bintan beroperasi dengan mesin gas yang sangat efisien, dan konstruksi selesai hanya dalam waktu dua bulan. Kami melihat proyek ini sebagai cetak biru dalam pembangkit listrik untuk seluruh wilayah," katanya.

PLN sendiri telah menargetkan untuk mengganti pembangkit listrik berbahan bakar diesel dan minyak di Indonesia yang berkapasitas 10.000 MW di seluruh Indonesia dengan segera. Hal itu dilakukan untuk mengurangi defisit dan emisi karbon.

Teknologi CNG dari Maxpower ini sepenuhnya didukung oleh PLN, dan bisa berfungsi untuk menggantikan 1.000 MW yang dihasilkan oleh generator diesel di beberapa pulau, sehingga berpotensi menghemat PLN hingga $750 juta dolar dalam setahun. (*)

Editor: Roelan