Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perkembangan UMKM Kepri Tergantung Inflasi
Oleh : Romi Chandra
Sabtu | 08-03-2014 | 16:42 WIB
minot.jpg Honda-Batam
Deputi Kepala BI Kepri, Minot Purwahono.

BATAMTODAY.COM, Batam - Perkembangan UMKM di Kepulauan Riau (Kepri) menurut Deputi Kepala BI Kepri Minot Purwahono tergantung pada inflasi. Salah satu pemicunya menurut dia adalah ikan segar.

"Ikan jadi pemicu inflasi. Jadi UMKM ini yang harus kita dorong di Kepri. Maka itu kita bina dan kerjasama dengan dinas dan dapat mengurangi tekanan inflasi," kata Minot usai Seminar Nasional Meningkatkan Daya Saing Bagi UMKM dan Wirausaha Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Sabtu (8/2/2014).

Ia juga mengatakan, BI sendiri telah bekerjasama dengan kelompok usaha bersama Mina Batam Madani, Kota Batam dan juga KP2K. Kalau dilihat secara Nasional, Indonesia lebih fokus mengembangkan UMKM di bidang pertanian dan peternakan.

Sementara untuk Kepri, jelas Minot, sekarang kontribusi perikanan di Kepri masih kecil, tidak sampai 5 persen. "Daerah kira lebih di dominasi perairan. Karrna itu kita akan fokus pengembangan UMKM bidang petikanan," kata Minot.

Kedepan kata Minot, Gubernur Kepri sendiri menargetkan kontribusi perikanan minimal 10 persen setelah pengembangan UMKM yang dilakukan.

"Karena Itulah kita tingkatkan produktifitasnya dan sudah ada bantuan dari kementerian berupa kapal besar agar nelayan bisa melaut lebih jauh. BI juga membantu grand nelayan di Sekupang di Dinas KP2K. Di sana ada menjual alat sarana tangkap. Jadi kita membantu membuat gerai nelayan," jelasnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mengapresiasi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pasalnya berkat UMKM di negara ini memberikan banyak lapangan kerja serta menumbuhkan perekonomian di Indonesia.

Editor: Dodo