Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PLN Batam Beralasan Naikkan Tarif Listrik untuk Sesuaikan Nilai Tukar Dolar
Oleh : Romi Chandra
Jum'at | 07-03-2014 | 16:03 WIB

BATAMTODAY.COM, Batam - PT PLN Batam tetap mengajukan Penyesuaian Tarif Listrik Berkala (PTLB) ke Pemerintah Kota (Pemko) batam meskipun mendapat penolakan dari berbagai kalangan terkait. PLN beralasan saat ini mengalami kerugian akibat kenaikan kurs dolar Ameriksa Serikat yang mencapai 12 ribu rupiah.

"PTLB yang ingin kita lakukan semata-mata karna kenaikan kurs dolar yang awalnya diprediksi hanya 9.000 rupiah per US dolar, tapi sekarang malah mencapai Rp12 rihu," kata Achirul, Kabiro Humas PT PLN Batam, kepada wartawan, Jumat (7/2/2014).

Dia memaparkan, untuk pembelian bahan bakar menggunakan mata uang dolar walau hanya sebesar 6 dolar dengan prediksi 1 dolarnya Rp9.300. Akibatnya PLN mengalami selisih kurs setelah dikalkulasikan.

"Selisih kurs yang dialami sampai 30 persen. Dulu pembelian gas untuk bahan bakar dari PGN yang kerja sama 15 tahun dengan harga 6 dolar dikalikan dengan Rp9.000, bukan Rp12 ribu," terang Achirul.

Selain itu, dia meyakni dolar AS bakal sulit turun menjadi Rp9.300 lagi, dan pemerintah juga tidak bisa mengontrol dolar karena di luar kuasa. "PTLB ini kan bisa disesuaikan. Jika nanti kurs dolar turun, ya kita juga akan menyesuaikan kembali," jelas Achirul.

Kenaikan tarif listrik, imbuh Achirul, bisa disebabkan tiga faktor, yaitu kurs dolar, bahan bakar dan inflasi. "Pengusulan PTLB ini adalah hasil perhitungan bulan Oktober hingga Desember 2013. Oleh karena itu sekarang kita ajukan kembali PTLB," jelasnya.

Sementara itu menurut Achirul, PLN telah mengajukan surat pengusulan kembali untuk penerapan PTLB ke Pemko Batam. "Belum ada balasan karena sedang dikaji Pemko," pungkasnya. (*)

Editor: Roelan