Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sebelum Maju ke Parlemen, Buruh Harus Satukan Suara di Serikat
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 27-02-2014 | 17:21 WIB
syaiful_badri_batamtoday.jpg Honda-Batam
Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Batam, Syaiful Badri.

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Batam, Syaiful Badri menyatakan kalangan buruh harus menyatukan suaranya dalam serikat untuk mendukung perwakilan mereka maju ke prlemen. Hal ini harus dilakukan menginat adanya perpecahan dalam tubuh serikat pekerja dikarenakan sudah dimasuki kepentingan politik.

Satu sisi aktivis bergabung dengan politik dan mencalonkan diri sebagai calon legialatif adalah langkah yang tepat untuk membuat kebijakan yang memihak ke buruh.

"Tapi di samping itu juga masih menimbulkan perpecahan dalam badan tubuh serikat buruh sendiri," ungkap Saiful dalam kegiatan nonton bareng dan membedah film dokumenter Working Class Heroes di lantai 4 Politeknik Batam, Kamis (27/2/2014).

Sesuai dengan film yang diputar kata Syaiful, memang mengisahkan perjuangan buruh mencapai kesejahteraan. Tapi kalau hanya berada di luar dari pemerintahan yang dikelilingi politik, tentu buruh masih tidak terlalu diperhatikan.

"Tapi sebelumnya tentu harus dibedah dulu struktur dalam tubuh serikat agar bisa menyatukan suara," pungkas Syaiful.

Kondisi demikian juga diakui Panglima Garda Metal Batam, Suprapto. Kata dia, Batam memiliki jumlah buruh sampai 600 ribu lebih tapi yang tergabung dalam serikat buruh hanya 24 ribu.

"Berarti baru 20 persen yang tegabung. Yang terjadi sekarang mereka merasa buruh dan pekerja saat di pabrik saja. Tapi di luar tidak lagi. Karena itu belum banyak kesadaran itu timbul dari para buruh," jelas Suprapto lagi.

Apapun yang terjadi saat ini antara pekerja dengan perushaan kata Suprapto adalah produk politik.

"Kesadaran kaum buruh harus ditingkatkan. Saat ini kami juga mati-matian meyakinkan kawan-kawan. Lawan bukan orang lain, tapi bagaimana meyakinkan anggota buruh kalau aktivisnya masuk parlemen untuk memajukan buruh," tutup Suprapto.

Editor: Dodo