Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pra-Rekontruksi Pembunuhan Anto Diwarnai Amarah Keluarga Korban
Oleh : Hendra Zaimi
Selasa | 18-02-2014 | 17:08 WIB
pra_rekonstruksi_anto.jpg Honda-Batam
Salah satu tersangka memerankan sebuah adegan dalam pra-rekonstruksi pembunuhan Anto di Centre Point.

BATAMTODAY.COM, Batam - Keluarga besar Anto, warga Perumahan Centre Point Blok D 12 A, Batam Centre, korban pembunuhan sadis yang dilakukan lima pelajar di Batam tak tahan membendung emosi dan melampiaskan amarahnya kepada para tersangka dalam pra-rekontruksi yang digelar Satreskrim Polresta Barelang, Selasa (18/2/2014).

Pra-rekontruksi yang dipimpin langsung Kanit Jatanras Iptu Andi Sofyan sempat terjadi kericuhan, ketika seorang lelaki yang diketahui merupakan abang Anto tak tahan menahan amarah dan memukul serta menendang ketiga tersangka yang membunuh Anto, yakni NIK, DIV dan IM.

Polisi yang tak ingin mengambil risiko langsung mengamankan pria berkulit putih itu. Pra-rekontruksi yang terdiri dari 27 adegan ini dilakukan dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.

Ada sekitar 20 adegan yang dilakukan di dalam rumah, adegan pertama dimulai ketika korban turun dari mobil Toyota Innova miliknya dan diikuti tersangka NIK, DIV dan IM. Di dalam rumah, korban langsung masuk ke kamar, sementara ketiga tersangka duduk di ruang tamu.

Ketiga tersangka menyantap makanan yang telah disiapkan korban. Tak lama korban keluar kamar dan menemani ketiga tersangka duduk di ruang tamu. Tak lama, mereka sempat pesta miras dengan minum Chivas Regal. Korban kembali masuk kamar dan disusul tersangka IM.

Sesuai siasat yang telah diatur sebelumnya, IM yang masuk ke kamar akan memberikan tanda dengan bersiul-siul, jika dengan tanda itu NIK dan DIV harus bersiap-siap di depan pintu, itu dilakukan untuk menghabisi nyawa Anto.

"Kalo IM memberikan kode bersiul kami harus bersiap-siap di depan pintu dan lalu masuk," ujar DIV dalam pra-rekontruksi itu.

Tak lama keduanya membuka pintu, dan melihat Anto dan IM sedang berhubungan intim serta dalam keadaan telanjang. Lalu, keduanya menutup kembali pintu dan kembali duduk di ruang tamu.

IM kemudian keluar, terus memaki-maki DIV dan NIK karena tak masuk dan langsung lalu menusuk Anto. "Waktu lagi main kan bagus kali tusuk, jadi ada alasan kalau lagi disodomi," jelas DIV.

Setelah itu, IM masuk ke dalam, ketika IM dan Anto sedang berhadap-hadapan di dalam kamar, DIV dan NIK menyusul ke kamar. NIK mendekati korban, kemudian IM mendekap tubuh korban sementara D memegang kaki.

DIV kemudian menusuk tangan korban sebanyak 3 kali, sementara NIK menusuk pada korban dan pisau yang digunakan bengkok. Meski diserang tiga tersangka, korban melawan dan menendang NIK hingga terpental dan pisau yang dipegangnya terlepas.

DIV dan IM kemudian memeluk korban, NIK yang terbangun langsung menusuk perut korban berkali-kali, tak puas, DIV mengambil pisau dan menusuk perut korban juga. Terakhir, IM yang mengeksekusi dan menusuk leher korban sebanyak 17 kali.

Itulah runtutan adegan pra-rekontruksi kasus pembunuhan Anto. Setelah itu, ketiga tersangka digiring ke mobil untuk selanjutnya dibawa ke Mapolresta Barelang.

Editor: Dodo