Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Selidiki Kemungkinan Jaringan Perdagangan Manusia di Bintan
Oleh : Harjo
Selasa | 18-02-2014 | 16:50 WIB
AKP Suhardi Heri Heryanto.JPG Honda-Batam
Kasat Reskrim Polres Bintan, AKP Suhardi Hery Haryanto. (Foto: Harjo/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Kepolisian Resor Bintan masih melakukan pengembangan kasus perdagangan manusia yang melibatkan Ss (37), pemilik Salon Violet di Tanjunguban, dengan ketiga korban yang berasal dari Kuningan, Jawa Barat. Tidak tertutup kemungkinan, ada jaringan perdagangan manusia di Bintan yang belum diungkap.

"Selain masih mengungkap keberadaan Mina (orang yang merekrut korban di Jawa Barat, red), polisi juga masih melakukan pengembangan karena diduga tersangka sudah lama menjalankan bisnis haramnya tersebut. Bisa jadi untuk di wilayah Bintan, ada jaringan lain yang belum terungkap," kata Kasat Reskrim Polres Bintan, AKP Suhardi Hery Haryanto, kepada BATAMTODAY.COM di Mapolres Bintan, Selasa (17/2/2014). 

Suhardi menambahkan, Polres Bintan sudah berkoordinasi dengan kepolisian Jawa Barat, dan masih melakukan pengembangan kasus tersebut. Tidak tertutup kemungkinan perdagangan manusia ini sudah menjadi sebuah sindikat dan di Bintan adalah sel yang paling bawah. 

Selain itu, orang tua ketiga korban, masing-masing TN (16), DN (21), dan ID (17), mengaku tak tahu jika anak mereka bekerja di Bintan. 

"Kita sudah berkoordinasi dengan orang tua korban. Mereka sebelumnya tidak mengetahui kalau anaknya akan dipekerjakan di Bintan karena hanya tahu jika anak mereka bekerja di Tangerang," imbuh Suhardi.

Menurut Suhardi, ketiga korban awalnya direkrut oleh Mina yang juga warga Kuningan, Jawa Barat, untuk bekerja di wilayah Tanggerang. "Makanya korban bersedia karena ditawarkan oleh Mina untuk bekerja di Tangerang, namun kenyataanya berbeda," kata Suhardi. 

Pantauan  di lapangan, salon violet yang dijadikan sebagai tempat esek-esek sebelumnya telihat sudah tidak beroperasi. Pintu ruko yang diduga milik salah seorang anggota DPRD Bintan itu dipasangi tulisan "Tutup". (*)

Editor: Roelan