Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BP Bintan Sambut Positif MoU Garuda Indonesia dan Gallant Venture
Oleh : Harjo
Rabu | 12-02-2014 | 18:55 WIB
Mardiah-ketua-BP-Bintan.jpg Honda-Batam
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Bintan, Mardiah.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Kepastian pembangunan bandar udara (bandara) di Busung, Kecamatan Bintan Utara, menemukan titik terang setelah perusahaan investasi dari Singapura, Gallant Venture, menandatangani nota kesepehamanan (MoU) dengan Garuda Indonesia, di Singapura, Selasa (11/2/2014).

Dalam nota kesepahaman itu, Garuda Indonesia akan menjadikan bandara di Pulau Bintan sebagai hub dan pusat perbaikan serta perawatan pesawat (MRO).

Sayangnya, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Bintan, Mardiah, yang dikonfirmasi, mengaku belum menerima laporan resmi tentang MoU tersebut. Namun, katanya, rencana pembangunan bandara di Busung itu tersebut sudah menjadi agenda pembangunan Pemerintah Kabupaten Bintan.

"Memang, kami sudah mendengar tentang MoU tersebut. Mungkin minggu depan kami akan melakukan rapat koordinasi tentang hal itu. Kami sebagai pemerintah daerah sudah mempersiapkan perencanaan tersebut, termasuk sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Kementerian Perhubungan, untuk izin pembangunan bandara," kata Mardiah, Rabu (12/2/2014).

Dia menyatakan Pemerintah kabupaten  Bintan mendukung pembangunan bandara tersebut. Apalagi dengan status Bintan yang merupakan daerah FTZ, pihak BP juga akan mempermudah pengusaha dalam pembangunan bandara tersebut.

"Kami akan mempermudah pembangunan tersebut, termasuk izin masuk barang atau material kebutuhan pembangunan konstruksinya. Intinya, kami mendukung dan mengupayakan selalu agar selain bandara tersebut, ada investor lain terkait industri penerbangan maupun industri pariwisata dan industri lainnya," ujarnya.

Sementara itu, General Manager (GM) Nirwana Gardens, Abdul Wahab, mengaku suda lama mendengar rencana kerja sama itu. Namun belum mengetahui persis kepastiannya.

"Rencana pembangunan bandara memang sudah dari jauh hari direncanakan dan sudah dilakukan peletakan batu pertama. Kebutuhan bandara ini memang sangat penting. Dan terkait dengan industri pariwisata di Bintan, jika setiap tahunnya jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan Lagoi sebanyak 450 ribu orang, maka dengan bandara maka akan dipastikan lebih," katanya.

Karena itu, imbuhnya, pembangunan bandara sangat penting dan sangat mendesak mengingat pada 2015 mendatang beberapa jumlah hotel dan villa akan beroperasi sehingga keberadaan sarana transportasi, salah satunya bandara, akan sangat penting.

Sebagaimana diberitakan, maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia menjadikan Pulau Bintan sebagai hub penerbangan dan pariwisata. Untuk mendukung hal itu, Garuda menggandeng perusahaan investasi Singapura, Gallant Venture.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) itu dilakukan Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, dan Chief Executive Officer Gallant Venture, Eugene Park, di Singapore Airshow 2014, Singapura, Selasa (11/22014).

Garuda dan Gallant Venture akan membangun infrastruktur di lahan seluas 177 hektar berupa landasan pacu untuk Garuda Indonesia dan anak perusahaannya, serta menjadi lokasi untuk pusat perbaikan dan perawatan pesawat.

"Operasi baru di Bintan ini akan membantu memperkuat pengembangan jaringan Garuda Indonesia, dengan potensi untuk menghubungkan Indonesia Timur dan Indonesia Barat serta menjadi titik pertemuan untuk penerbangan internasional ke Eropa dan Timur Jauh. Dengan armada regional kami (pesawat CRJ1000 NextGen dan ATR 72-600) yang ditempatkan di Bintan, Garuda akan lebih kompetitif dalam melayani destinasi wisata dan bisnis pada kota-kota kedua di ASEAN," kata Emirsyah Satar dalam rilis resmi Gallant Venture, Selasa (11/2/2014).

Pada tahap pertama dari MoU itu berupa pengembangan landasan pacu dan satu bangunan terminal untuk mengakomodasi lalu lintas udara. Bandara di Pulau Bintan memiliki lahan yang cukup untuk mengembangkan dua landasan pacu dan beberapa gedung terminal.

Bandara ini juga akan terhubung dengan terminal penyeberangan feri menuju Singapura dan Batam. Gallant Venture melalui anak usahanya kini telah melayani penyeberangan feri dari Bintan menuju Terminal Feri Tanah Merah, Singapura.

Sementara itu, sebagai pusat perbaikan dan perawatan pesawat, anak perusahaan Garuda Indonesia, Garuda Maintenance Facility (GMF) dan Gallant Venture akan membentuk perusahaan gabungan yang menjalankan operasional maintenance, repair, and overhaul (MRO) pesawat di Bintan.

Keuntungan membangun industri di Bintan adalah karena kawasan ini merupakan zona perdagangan bebas merupakan zona ekonomi spesial, sehingga memberikan keuntungan bagi operasi komersial industri penerbangan di kawasan tersebut.

"Kami ingin mengembangkan Bintan sebagai pilihan tujuan bagi wisatawan dan meningkatkan Bintan Industrial Estate sebagai pusat industri kedirgantaraan berkelas dunia. Kami berkomitmen untuk berinvestasi menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk melayani peningkatan jumlah pengunjung ke pulau ini," kata Eugene Park. (*)

Editor: Roelan