Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepri Terus Kembangkan Konsep Blue Economy
Oleh : Romi Chandra
Selasa | 11-02-2014 | 15:46 WIB
seminar_ekonomi_bi.jpg Honda-Batam
Seminar Nasional tentang pemberdayaan UMKM sektor kelautan dan perikanan dengan pendekatan ekonomi biru di lantai 3 Bank Indonesia (BI) Kepri.

BATAMTODAY.COM, Batam - Ekonomi Kelautan atau lebih dikenal ekonomi biru (blue economy) merupakan konsep primadona untuk Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Pasalnya, wilayah Kepri yang terdiri dari pulau dan banyak perairan sangat cocok dalam pengembangan produksi ekonomi yang dihasilkan dari laut.

"Melihat hal tersebut, Gubernur Kepri telah menyusun strategi kebijakan kelautan dan perikanan. Salah satunya konsep Duel treak zona ekonomi Natuna, Anambas, Lingga," ungkap Staf Ahli Ekonomi Provinsi Kepri, Samsul Bahrum usai menghadiri Seminar Nasional tentang pemberdayaan UMKM sektor kelautan dan perikanan dengan pendekatan ekonomi biru di lantai 3 Kantor Bank Indonesia (BI) Kepri, Selasa (11/2/2014).

Selain itu kata Samsul, konsep ekonomi biru ini berbasis terhadap kesejahteraan rakyat. "Kalau kita fokus, kesejahteraan masyarakat bisa tercapai. Bahkan juga telah membentuk tim yang diketua Sekda untuk melakukan pembahasan lebih lanjut," katanya.

Selain itu, jika mengarah ke ekonomi dengan konsep berbasis pariwisata, tentunya juga harus fokus terhadap pengembangan wisata bahari.

"Beragam upaya bisa dilakukan untuk lengembangan potensi-potensi yang ada. Seperti saat ini kita sedang bekerjasama dengan minapolitan yang ada di Anambas untuk mengembangkan daerah tersebut," imbuh Samsul.

Ekonomi biru senditi, merupakan proses dimana semua bahan baku berikut proses produksi berasal dari alam semesta dan mengikuti cara alam bekerja. Model ekonomi kedepan akan memperhitungkan keuntungan dan srategi inovasi dengan mengikuti kondisi alam.

"Ekonomi Biru merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi ekonomi yang telah kurang baik dan menciptakan lebih banyak kegiatan dalam bentuk model yang sustainable," papar Samsul.

Selain itu, juga memberikan solusi terbaik dengan cara mentransfer ekonmi dan mengahasilkan komunitas untuk masa yang akan datang sehingga akan lebih baik.

"Konsep Ekonomi Biru dikembangkan untuk menjawab tantangan, bahwa sistem ekonomi dunia cenderung ekploitatif dan merusak lingkungan selain karena limbah, tapi kerusakan alam disebabkan oleh eksploitasi melebihi kapasitas atau daya dukung alam," jelasnya lagi.

Inti dari Ekonomi Biru adalah Sustainable Development yang merupakan koreksi sekaligus perkayaan dari Ekonmi Hijau denagan semboyan "Blue Sky - Blue Ocean" dimana Ekonomi tumbuh, rakyat sejahtera, namun langit dan laut tetap Biru.

"Jadi kita memanfaatkan sumber daya yang ada dan telah dilakukan masyarakat, tapi selama ini dibiarkan begitu saja," pungkasnya.

Editor: Dodo