Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

KPPAD Kepri Desak Polisi Tangkap Pelaku Pencabulan
Oleh : Hendra Zaimi
Selasa | 04-02-2014 | 16:11 WIB
erry_lalok_baru.jpg Honda-Batam
Komisioner Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Erry Syahrial.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kasus pencabulan disertai kekerasan terhadap anak di bawah umur semakin marak terjadi. Terhitung sejak dua bulan terakhir ini sudah tercatat sebanyak tiga kasus pencabulan di Batam, namun hingga kini hanya baru satu kasus terungkap oleh polisi.

Kasus pertama menimpa seorang perempuan berinisial JE (24), warga Tembesi, korban percobaan pemerkosaan di Sei Temiang pada Sabtu (28/12/2013) lalu, korban harus menjalani operasi di RS Budi Kemuliaan atas luka tusukan yang dialaminya.

Korban mengalami luka tusuk yang dilakukan pelaku dengan menggunakan gunting pada bagian wajah, bahu dan tangan ketika mencoba melawan pelaku saat terjadinya percobaan pemerkosaan. Ada sekitar 72 jahitan ditubuhnya akibat peristiwa naas itu.

Peristiwa yang kedua menimpa seorang siswi SMP di Batam berinisial GI, menjadi korban pencabulan sopir taksi berpelat kuning di tempat pemakam umum (TPU) Temiang, Batuaji.

Aksi bejat sopir taksi yang belum diketahui identitasnya itu terbilang nekat karena dilakukan pada pagi hari. Kasus pencabulan ini telah dilaporkan ke Polsek Sekupang.

Di Mapolsek Sekupang, GI menuturkan, kejadian itu berawal ketika ia hendak berangkat ke sekolah yang berlokasi di daerah Sekupang, Sabtu (25/1/2014) pagi. Karena hampir terlambat, ia mencegat taksi di depan Mitra Mall Batuaji. GI pun duduk di kursi depan, samping sopir.

Ternyata, si sopir malah membawanya ke daerah Marina, Sekupang. "Di depan pom bensin Simpang Tobing, Batuaji, sopir taksi itu malah membelokkan mobilnya ke arah Marina Sekupang. Saat ditanyakan, katanya mau cari penumpang lain," ungkap GI.

Saat itu GI mengaku curiga. Apalagi sopir taksi tersebut kembali membelokkan mobilnya ke TPU Temiang di Batuaji. Saat itulah sang sopir langsung menutupi wajah GI dengan tas milik GI, sementara mobil masih tetap melaju.

GI mengaku sempat berontak dan ingin keluar. Namun pintu mobil terkunci otomatis. Ketika mobil sudah berada di dalam TPU Temiang, sang sopir langsung memberhentikan mobil dan melakukan aksi yang tak senonoh kepada GI. Gadis kecil ini tak bisa berbuat banyak ketika ia digerayangi oleh sang sopir sebanyak dua kali.

Setelah puas, GI diturunkan di TPU Temiang. Sebuah BlackBerry milik GI juga berhasil dibawa kabur sopir bejat itu. Sayangnya, GI juga tak sempat melihat nomor pelat taksi tersebut.

Terakhir, seorang pria pengangguran berinisial RM (45), terpaksa harus mendekam di sel tahanan Mapolsek Sekupang, Selasa (4/2/2014). Pelaku diciduk tim buru sergap karena tega memperkosa tiga anak kandungnya sendiri.

Aksi bejat itu dilakukan pelaku dikediamannya di daerah Tanjung Riau, Sekupang ketika istrinya sedang berjualan di pasar, seolah tak berterima kasih kepada sang istri yang banting tulang berjualan untuk biaya hidup keluarga, RM tega memperkosa tiga anak kandungnya, RU (9), RS (14) dan RY (20).

Tindakan asusila dilakukan RM secara terang-terangan dengan memaksa anaknya untuk bersetubuh di dalam kamar saat sang istri pergi berjualan. Untuk menjalankan aksi bejat itu, RM tak segan-segan mengancam akan membunuh anaknya jika menolak ajakannya itu.

Komisioner Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Erry Syahrial mendesak aparat  kepolisian mengusut tuntas dan segera menangkap pelaku kekerasan dan pencabulan anak di Batam.

"Kami mendesak polisi menangkap pelaku pencabulan anak di Batam dan memberikan hukuman berat agar ada efek jera bagi para pelaku," kata Erry, Selasa (4/2/2014).

Erry menjelaskan, kebanyakan dari pelaku adalah orang terdekat, yakni bapak tiri, bapak angkat termasuk bapak kandung sendiri, namun tak menutup kemungkinan orang yang baru dikenal.

"Kalau lihat kejadian seperti ini, pelaku perlu dihukum berat agar ada efek jera dan kasusnya tak terulang kembali," harapnya.

Editor: Dodo