Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jabat Wakil Ketua Umum Bidang Industri, Investasi dan Perdagangan

John Kennedy Dipercaya Jadi Pengurus KADIN Indonesia
Oleh : Surya
Selasa | 28-01-2014 | 20:29 WIB
john-kennedy3.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia bidang Industri, Investasi dan Perdagangan

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pengusaha Johannes Kennedy Ariotonang dipercaya sebagai Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Industri, Investasi dan Perdagangan di bawah Kepengurusan Rizal Ramli selaku Ketua Umum KADIN Indonesia Periode 2013-2018.

Dengan terpilihnya sebagai Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia, Johannes Kennedy akan melepas jabatannya sebagai Ketua KADIN Kepulauan Riau (Kepri) karena tidak ingin rangkap jabatan.

Ditemui di sela-sela Pengukuhan Dewan Pengurus KADIN Indonesia Periode 2013-2018, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (28/1/2014), John Kennedy mengatakan, KADIN seharusnya ikut mengembangkan dan memperbaiki perekonomian nasional, bukan sebaliknya membebani pemerintah dengan meminta berbagai fasilitas dan proyek demi keuntungan pribadi, seperti yang dilakukan Ketua KADIN sebelumnya Suryo B Sulistio.

Nyari keuntungan boleh saja, tetapi jangan meminta fasilitas dari pemerintah dan hanya mengejar proyek saja sehingga membebani anggaran pemerintah. Akibatnya kondisi perekonomian nasional makin terpuruk, sehingga posisi KADIN selama ini tidak strategis," kata John.

Menurutnya, KADIN ke depan harus berperan untuk melindungi kepentingan strategis negara seperti energi dan pangan. Selama ini, katanya, gas Indonesia dari Natuna dan Kalimantan langsung diekspor ke Singapura, sementara untuk kebutuhan dalam negeri tidak mencukupi.

"Hal ini tentu sangat memilukan hati, karena kepentingan negara dan rakyat dinomorduakan akibat kebijakan salah pemerintah. Seharusnya, gas tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan gas industri dalam negeri dan pembangunan energi listrik," ujarnya.

"Bayangkan, gas Natuna dan di Kalimantan langsung dibawa ke Singapura, sementara di Kalimantan banyak desa yang belum dialiri listik. Kepentingan strategis seperti ini sagat penting untuk dilindungi," tambahnya.

Dengan pengurangan pasokan gas ke luar negeri, lanjut bos Panbil Group itu, akan memberikan nilai tambah bagi ekonomi bangsa Indonesia dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Intinya, semua kepentingan strategis negara seperti energi dan pangan harus diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu.

"Apa yang digagas Pak Rizal Ramli selaku Ketua KADIN sekarang sangat cocok dengan cita-cita bangsa Indonesia untuk melindungi kepentingan strategis sehingga ekonomi bangsa kita akan kokoh. Gas akan kita gunakan untuk membangun listrik nasional," tuturnya.

John Kennedy menambahkan, konsep Rizal Ramli mengenai pemberlakuan tarif dalam impor, bukan alokasi dalam berbagai produk pangan dan daging sapi. Hal itu dilakukan untuk melindungi kepentingan petani dan peternak, agar pemerintah melindungi rakyatnya, bukan mengedepankan impor.

"Itu saya kira beberapa program dalam bidang saya. Target-targetnya apa, nanti akan segera kita susun. Prinsipnya kita ingin memberdayakan masyarakat, dan membina pengusaha daerah dalam bidang industri, investasi dan perdagangan," tandasnya.

Khususnya untuk Kepri, kata John, dirinya akan berusaha untuk mendatangkan investasi sebanyak-banyaknya, khususnya di Batam, Bintan dan Karimun. Karena selama ini, peran pemerintah pusat dalam menarik minat investor untuk menanamkan investasi di Batam sangat minim.

"Nah, ini kita akan bantu untuk mempromosikan Kepri yang sudah memiliki FTZ. Tidak hanya Batam, tetapi juga Bintan dan Karimun. Dengan adanya saya di Jakarta, maka peluang untuk menarik investasi di daerah sangat besar, kita akan prioritaskan untuk Kepri, terutama Batam, Bintan dan Karimun," katanya.

Editor: Surya