Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengurus KADIN Indonesia Periode 2013-2018 Dikukuhkan

KADIN Persoalkan Kemandirian Pangan yang Masih Bergantung pada Impor
Oleh : Surya
Selasa | 28-01-2014 | 18:50 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua Umum KADIN Indonesia Rizal Ramli menyampaikan keprihatinannya terkait masih masih besarnya ketergantungan Indonesia dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri.


Padahal, wilayah Indonesia sangat subur dan kaya akan sumberdaya alam, sehingga Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono tidak terus-menerus melakukan impor produk pangan, tapi harus mengoptimalkan produksi dalam negeri.

Hal itu disampaikan Rizal Ramli dalam Pengukuhan Dewan Pengurus KADIN Indonesia Periode 2013-2018 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (28/1/2014).

"Saya sangat prihatin terhadap situasi kebergantungan terhadap poduk pangan impor. Padahal Indonesia yang kaya akan berbagai sumber alam tidak seharusnya bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan, seperti beras, jagung, daging, bahkan garam," kata Rizal.

Menurut Rizal, adanya ketergantungan pada produk impor itu menunjukkan perekonomian nasional belum berjalan secara optimal.  Karena itu, KADIN harus memberikan kontribusi bagi negara untuk mengubah situasi yang tidak patut tersebut. 

"Kita bandingkan dengan Jepang saja, di mana sebagian besar wilayahnya terdiri dari karang dan batuan namun masih mampu mencukupi kebutuhan pangannya. Sementara Indonesia yang kaya sumberdaya alam harus impor dalam memuni kebutuhan panganya," kata mantan Menteri Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid ini. 

Pada kesempatan itu, Rizal Ramli mengapresiasi peran pengusaha Oesman Sapta Odang atas keberaniannya dalam memprakarsai perubahan KADIN Indonesia menuju KADIN yang independen dan mampu memberikan masukan pada pemerintah.
 
KADIN di bawah kepemimpinannya, kata Rizal, akan dijadikan badan independen bukan bergantung pada pemerintah seperti yang dilakukan oleh ketua KADIN sebelumnya, Suryo B Sulistyo, yang kinerjanya hanya mencari proyek-proyek pemerintah saja.

"Kalau pemerintah bagus kita akan angkat topi, tapi kalau tidak berjalan efektif akan diberikan kritik dan masukan. Kita tidak bergantung pada pemerintah," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pengukuhan Dewan Pengurus KADIN Indonesia, Zainal Bintang, menyampaikan terima kasih atas kehadiran berbagai pihak termasuk pemerintah dalam pelantikan tersebut.


"Kepengurusan ini, merupakan tindak lanjut dari hasil Musyawarah Nasional KADIN Indonesia di Jakarta pada Oktober 2013 lalu," kata Zainal.

Pengukuhan Dewan Pengurus KADIN Indonesia Periode 2013-2018 ini dihadiri Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Agama Suryadama Ali, dan Dirjen Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM Aidir Amin Daud mewakili pemerintah, serta tokoh nasional Jaya Suprana. Sejumlah perwakilan dari negara sahabat seperti Azerbaijam Aghanistan, Jerman, Kuba dan lain-lain terlihat hadir. 
 
Dalam Kepengurusan KADIN Indonesia 2013-2018 ini, Rizal Ramli duduk sebagai Ketua Umum, dan Oesman Sapta Odang sebagai Ketua Dewan Pertimbangan, serta Setiawan Djodi sebagai ketua Dewan Penasehat.

Nama lain yang masuk dalam kepengurusan KADIN ini adalah mantan Menteri Kehutanan MS Kaban,mantan Kepala KPPU Benny Pasaribu, mantan Ketua Badan Anggaran DPR Melchias Markung Mekeng, mantan Kepala BNN Gorries Mere, Yunus Yosfiah, Raam Punjabi, Halim Kalla, Zainal Bintang, serta Bos Panbil Group Johannes Kennedy Aritonang dan lain-lain. 

Editor : Surya